Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Alasan Warga Bukittinggi Salat Gerhana di Pelataran Jam Gadang

Warga Kota Bukittinggi akan menunaikan salat gerhana di pelataran Jam Gadang pada malam hari atau ketika gerhana bulan total tengah berlangsung.

30 Januari 2018 | 17.09 WIB

Jam Gadang di Buki Tinggi, Sumatera Barat. TEMPO/Febrianti
material-symbols:fullscreenPerbesar
Jam Gadang di Buki Tinggi, Sumatera Barat. TEMPO/Febrianti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Bukittinggi - Kantor Kementerian Agama Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, mengajak warga setempat melaksanakan salat gerhana atau khusuf  pada Rabu, 31 Januari 2018. Tempat salat di pelataran Jam Gadang pada malam hari atau ketika gerhana bulan total tengah berlangsung, bertujuan memudahkan warga untuk mengikutinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Di Bukittinggi salat khusuf kami pusatkan di Jam Gadang. Tapi bukan suatu keharusan warga harus datang. Salat gerhana bisa dilaksanakan di masjid masing-masing," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Bukittinggi, Abrar Munanda di Bukittinggi, seperti dikutip dari Antara.

Baca: Ini 12 Tahapan Proses Gerhana Bulan Total 2018

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abrar menjelaskan, salat khusuf di pelataran obyek wisata Jam Gadang sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah. Pelaksananya bekerja sama dengan Panitia Hari Besar Islam Bukittinggi. Selain salat khusuf, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang akan memandu proses terjadinya gerhana bulan di pelataran Jam Gadang. "Umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa, zikir dan tafakur," ujarnya.

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Rahmat Triyono, menambahkan di pelataran Jam Gadang pula pengamatan gerhana bulan berlangsung. Ini, kata dia, untuk mengedukasi warga mengenai fenomena alam tersebut. Gerhana bulan total dapat dilihat mulai pukul 19.51 WIB dan puncaknya 20.27 WIB. Selama gerhana itu bulan akan berwarna kemerahan."Melihat gerhana bulan total, tidak memerlukan perlindungan mata khusus karena tidak membahayakan bagi mata."

Baca: Tuntunan Salat Khusuf dan Seruan Menteri Agama Soal Gerhana Bulan

Jam Gadang merupakan monumen setinggi 26 meter yang berada di Taman Sabai Nan Aluih. Monumen tersebut dianggap sebagai patokan titik nol Kota Bukittinggi. Dibuat dari bahan logam dan semen. Bangunannya memiliki 4 tingkat, yang didirikan pada 1926 oleh arsitek asli Minangkabau, Jazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh.

Di Yogyakarta, acara melihat gerhana bulan dilangsungkan di Alun-alun Utara. Adapun tempat salah khusuf di Masjid Agung Yogyakarta. “Kami menyediakan layar lebar dan ada empat teleskop untuk digunakan dalam pengamatan,” kata Mutoha Arkanuddin, pegiat Jogja Astro Club, Selasa, 30 Januari 2018.

Kepala Stasiun Cuaca BMKG Yogyakarta Joko Budiono menyatakan gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi. Maka tidak semua cahaya sampai ke bulan.  “Fenomena ini merupakan salah satu akibat  pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan yang dinamis,” kata dia.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor, Jawa Barat, mengimbau masyarakat melaksanakan salat khusuf. "Ini tanda kebesaran Allah SWT, sebagai mana yang diamalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu melaksanakan salat gerhana," kata Wakil Ketua MUI Kota Bogor Madrofi kepada Antara.

Menurut Madrofi, di Kota Bogor terdapat sekitar 20 masjid dan telah mengkonfirmasi akan melaksanakan salat gerhana. "Salat khusuf dijadwalkan berlangsung setelah salat Isya, yakni mulai pukul 20.30 WIB sampai berakhirnya gerhana bulan ," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus