Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Alquran Dibakar, Gus Yahya Staquf: Rasmus Paludan Berbuat Sia-sia

Gus Yahya menilai Rasmus Paludan orang putus asa yang hilang akal karena melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitasnya sendiri.

28 Januari 2023 | 23.15 WIB

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (tengah) didampingi Ketua PBNU Amin Said Husni (kiri) dan Wasekjen Rahmat Hidayat Pulungan (kanan) memberikan keterangan pers peluncuran Mars Satu Abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. PBNU secara resmi meluncurkan Mars Satu Abad NU yang berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan lirik diciptakan oleh Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan aransemen musik oleh Tohpati. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Perbesar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (tengah) didampingi Ketua PBNU Amin Said Husni (kiri) dan Wasekjen Rahmat Hidayat Pulungan (kanan) memberikan keterangan pers peluncuran Mars Satu Abad NU di Kantor Pusat PBNU, Jakarta, Jumat 6 Januari 2023. PBNU secara resmi meluncurkan Mars Satu Abad NU yang berjudul Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan lirik diciptakan oleh Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan aransemen musik oleh Tohpati. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf menyayangkan sikap Rasmus Paludan, ekstremis sayap kanan dan politisi rasialis Swedia-Denmark, yang kembali melakukan aksi membakar Alquran. Gus Yahya menilai Paludan hanya orang putus asa yang hilang akal karena melihat kekalahan tak terhindarkan dari kesombongan identitasnya sendiri.

“Whatever his cause is, it is doomed to fail. Mari kita teruskan saja duduk santai menikmati kesyahduan iman kita sendiri sambil menunggu Rasmus Paludan runtuh bersama segala cita-citanya atau dia insaf kemudian berbelok ke jalan yang benar,” kata Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu malam, 28 Januari 2023.

Paludan kembali melakukan aksinya membakar salinan Alquran pada Jumat, 27 Januari 2023 waktu setempat. Aksi pembakaran kitan suci umat Islam dilakukan di depan masjid serta Kedutaan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.

"Masjid ini tidak punya tempat di Denmark," kata Paludan dalam siaran langsung di halaman Facebooknya. 

Menurut Gus Yahya, meski kitab umat Islam dibakar, jelas  Alquran tidak sedikit pun menjdi hina karena perbuatannya. Perbuatan Paludan justru akan sia-sia. Sebab, apabila dia bermaksud menjauhkan orang dari Alquran, perbuatan Paludan justru malah  mendorong rasa penasaran mereka yang belum tahu isi Alquran.

Jika maksud pembakarannya untuk melampiaskan kemarahan kepada Turki, kata Gus Yahya, Alquran tidak menanggung apa pun yang menjadi tanggung jawab Turki.

“Kalau dia bermaksud menyerukan agar Eropa kulit putih bersatu melawan Islam, perbuatannya justru memancing orang-orang Eropa dil uar kelompoknya untuk melawannya,” ujar Gus Yahya.

Jika terjadi konflik universal atas perbuatan Paludan itu, kata Gus Yahya, tidak akan ada kelompok, termasuk kelompok Paludan, yang bisa menang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Lima Kali Bakar Alquran

Rupanya ini bukan kali pertama Paludan melakukannya. Setidaknya dia tercatat lima kali melakukan aksi protes dengan membakar kitab suci umat Muslim. Dia disebut sebagai islamofobia paling intoleran yang gemar melakukan pembakaran Alquran. Beberapa kalangan menyebut dia sebagai teroris.

Berikut rangkuman aksi protes Rasmus Paludan dengan pembakaran Alquran di Swedia, dikutip Tempo dari berbagai sumber.

1. Membakar Alquran  dengan daging babi, 2019
Pada 2019, Paludan membakar Alquran yang dibungkus dengan daging babi. Dalam penjelasan laman TRT, politikus itu membungkus salinan Alquran dengan daging babi asap, membakarnya, dan melemparnya ke udara. Akunnya diblokir selama sebulan oleh Facebook setelah memuat postingan yang mengaitkan kebijakan imigrasi dan kriminalitas itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Membakar Alquran di Malmo, 2020
Paludan berulah kembali pada September 2020. Dia membakar Alquran di Rinkeby, di selatan Kota Malmo, Swedia. Paludan lantas dicekal masuk Swedia selama dua tahun, sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.

3. Paludan membakar Alquran di Linkoping, April 2022
Pertengahan April 2022 Paludan kembali melakukan aksi protes. Seperti sebelum-sebelumnya, dia menyertai aksi tersebut dengan membakar Alquran. Peristiwa itu dimulai pada Kamis, 14 April 2022 di Linkoping selatan di Swedia, di bawah perlindungan polisi.

4. Lagi, Paludan Bakar Alquran di Linkoping, Mei 2022
Setengah bulan berselang dari aksi sebelumnya, pada Minggu 1 Mei 2022, Paludan kembali membakar Al-Qur’an. Masih di kota yang sama Linkoping, Swedia. Kali ini dia melakukannya di depan Masjid Raslatt dalam rangkaian peringatan hari buruh. Aksi itu diumumkannya lewat media sosial, seperti dikutip dari The Daily Sabah. Berbeda dari aksi sebelumnya, kali ini aksinya tak dilindungi polisi.

5. Bakar Alquran di Stockholm, Januari 2023
Rasmus Paludan melakukan pembakaran Alquran di luar kedutaan Turki di Stockholm, Swedia, Sabtu, 21 Januari 2023. Dia memegang kitab suci umat Islam itu dan membakarnya. Aksi itu dilakukan dalam rangkaian demonstrasi protes terhadap Islam. Dia menyebut Presiden Turki Tayyip Erdogan berupaya mempengaruhi kebebasan berekspresi di Swedia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus