Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Awal Sudah Dimulai

Makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur, sedang dalam proses pemugaran bersama dengan makam kedua orang tuanya. (nas)

16 September 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SABTU siang pekan lalu, Ratna Sari Dewi Soekarno, 37 tahun, makan siang di restoran Jayakarta hotel Sari Pacific, Jakarta, bersama anaknya, Kartika, 11 tahun. Mereka ditemani oleh Guntur dan isterinya, Henny (lihat: Pokok & Tokoh). Dua jam sebelumnya, jam 11, sedianya ia memberi wawancara pers di hotel Aryaduta Ambassador Hyatt -- tapi batal. Dan Dewi lebih suka mengurung diri di kamar 1402 dari hotel milik wartawan B.M. Diah itu. Katanya kepada TEMPO: "Saya akan ke Blitar dua atau tiga hari lagi, 13 September." Selain menyatakan merasa sudah kangen dengan kakak iparnya, Ibu Wardoyo, anaknya, Kartika, perlu mengunjungi makam Bung Karno di sana, yang sampai saat ini sedang dalam proses awal pemugaran. Memang, 10 Agustus lalu, delapan calon pemborong diundang untuk meninjau lokasi makam di Blitar. Dan seminggu kemudian, di Jakarta, kepada mereka diperagakan disain kompleks makam proklamator itu. Para pemborong diharapkan sudah mengajukan penawarannya sebelum batas waktu 21 Agustus. Belum sebulan, sudah keluar pemborong yang menang tender: PT Bangun Tjipta Sarana, Jakarta, yang dipimpin oleh ir. Siswono -- putera almarhum dr. Suwondo yang semasa hidupnya dikenal sebagai salah seorang Wagub DKI dan tokoh PNI. Menurut Siswono, tender itu dilakukan sebulan lalu. Tapi keputusan pemenangnya baru 1 September lalu, dengan harga Rp 247 juta. Itu barulah harga untuk bangunan sipil. Tapi pemenang tender juga mengkoordinir 4 kontraktor lain yang menggarap pekerjaan masing-masing. Menurut Siswono pula, pemugaran makam tersebut harus sudah selesai sebelum peringatan ulang tahun Bung Karno 6 Juni 1979. "Sebab peresmiannya akan dijatuhkan tepat pada peringatan hari ulang tahun tersebut," ujar Siswono kepada TEMPO lewat telepon. Adapun disainnya dimenangkan oleh sebuah tim dari Biro Arsitek PT Gumarna, Jakarta. Gumarna yang berdiri sejak 1961 ini antara lain juga pernah mendisain bangunan mesjid dan gereja di TMII serta bangunan kampus Universitas 11 Maret di Sala. Disain Makam Bung Karno dari PT Gumarna yang telah disetujui oleh Presiden Soeharto 6 Juni lalu itu juga sempat diperagakan dalam Pameran Pembangunan Kabupaten Blitar 12-14 Agustus lalu. Cungkup Akan halnya makam Bung Karno sendiri sejak pertengahan Juli lalu sudah tidak bisa diziarahi lagi. Sekeliling kompleks bekas Taman Makam Pahlawan (TMP) ini sudah dipagari seng rapat setinggi 2,5 meter dengan cat warna oranye. Dalamnya, hanya tinggal nisan Bung Karno serta kedua orang tuanya. Nisan Bung Karno yang selama ini dalam keadaan terbuka sekarang sudah terlindung cungkup sementara terbuat dari kayu. "Pembuatan cungkup sementara dan pemagaran itu dikerjakan oleh PT Brantas Blitar dengan biaya Rp 4.475. 000," kata ir Sudarmadi, Wakil Kepala DPU Ja-Tim yang juga anggota Direksi bidang pengawasan proyek. Ternyata kompleks makam jauh lebih luas dari TMP sebelumnya. Untuk mencapai luas 4.800 mÿFD seperti yang direncanakan, tanah penduduk yang ada di sebelah selatan seluas 1.882 mÿFD sudah dibeli. Dan karena letaknya yang lebih rendah, diperlukan 1.400 m3 pasir untuk menguruknya. Menurut disainnya, dalam kompleks ini nanti akan ada 5 bangunan, dua di halaman dan tiga lainnya di "dalam". Dekat pintu masuk ada bangunan untuk penerangan merangkap tempat juru kunci. Bangunan lainnya tempat istirahat. Halaman yang ditanami pohon-pohon rindang juga akan berfungsi sebagai tempat parkir. Antara halaman dengan kompleks utama dipisahkan pagar beton berlapis mozaik. Di tengah pagar ada gapura. Seorang yang berdiri di tengahnya akan melihat bangunan paseban berukuran 6 x 15 meter di sebelah kanan. Sebelah kiri ada mesjid berukuran 9 x 9 meter. Di tengah kedua bangunan itu terletak cungkup makam Bung Karno dan kedua orang tuanya. Atapnya bersusun tiga terbuat dari "sirap tembaga". Di puncak hubungan ada mustoko (kepala bangunan) mirip genta terbuat dari perunggu. Lalu penangkal petir. Masing-masing atap diakhiri dengan talang yang tertutup ukiran tembaga. Lantai cungkup terbuat dari marmer. Tepat di tengah lantai ini nisan Bung Karno berada. Ukurannya, panjangnya 2,34 meter dan lebar 1,17 meter. Ukuran nisan ayah dan ibundanya yang mengapitnya lebih kecil, 1,80 x 0,90 meter. Lalu di mana letak marmer yang bertuliskan "Di sini beristirahat ....." ? Marmer utuh ini akan diletakkan di sebelah "atas" (sebelah utara) nisan Bung Karno. Ketiga nisan ini terletak dalam ruangan berdinding kaca bening setebal 25 mm seluas 11 x 11 meter. Ada 3 pintu, juga terbuat dari kaca yang sama, dari tiga arah. Pengunjung yang ingin berdoa cukup duduk bersimpuh di lantai marmer di luar dindin kaca ini. 4 tiang beton berlapis ukiran perunggu dengan penyangga marmer menyangga atap bangunan ini. Sebuah lampu dengan kap tembaga, bersusun empat mirip kelopak bunga, tergantung tepat di tengah plafon ruangan nisan. Sekeliling cungkup masih ada yang bisa dilihat. Di halaman belakang akan ditanam pohon beringin yang rindang sedang di depan akan ditanam dua pohon nyiur. Di sebelah barat akan ditanam dua jenis bunga, mawar di bagian utara dan melati di selatan. Karena menanamnya berhimpitan, agaknya diharapkan kalau kebetulan berbunga bersama, akan terlihatlah warna merah putih. Jadi akan ada pohon yang rindang (beringin), batu (marmer) bertuliskan kata-kata pesan dan warna merah putih (bunga).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus