Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Bacakan Teks Proklamasi, Puan Maharani Renungi Perjuangan Soekarno

Puan Maharani merenungi perjuangan Presiden RI pertama Soekarno, ketika membacakan teks proklamasi dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi

17 Agustus 2021 | 09.46 WIB

Puan Maharani (Instagram/@puanmaharani)
Perbesar
Puan Maharani (Instagram/@puanmaharani)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani merenungi perjuangan kakeknya, Presiden RI pertama Soekarno, ketika membacakan teks proklamasi dalam upacara peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Saya termasuk orang yang tidak percaya begitu saja akan sebuah kebetulan belaka, bahwa kakek saya saat itu yang didaulat membacakan teks proklamasi dan 76 tahun kemudian cucu perempuannya yang didaulat untuk membacakan teks yang sama,” kata Puan dalam keterangannya, Selasa, 17 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Puan mengaku bisa merasakan suasana tak menentu akibat Perang Dunia II saat Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. “Hari ini, suasana tak menentu yang sama dirasakan dunia akibat perang melawan Covid-19 dan varian Delta,” katanya.

Menurut Puan, makna di balik tugas membacakan teks proklamasi saat ini adalah terus menjaga dan memperjuangkan cita-cita kemerdekaan yang diinginkan para founding fathers dan pejuang-pejuang terdahulu.

“Bahwa negeri yang merdeka ini harus berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam budaya bangsanya,” ujarnya.

Puan menjelaskan, proklamasi adalah bukti bahwa kemerdekaan bisa diraih kalau bangsa Indonesia bersatu dan mempunyai cita-cita bersama. “Bahwa kalau bangsa kita bergotong royong, apapun bisa kita wujudkan. Proklamasi itu awal dari proses membangun republik ini menjadi Indonesia maju dan hebat,” kata politikus PDI Perjuangan ini.

FRISKI RIANA

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus