Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Penjelasan Menkes soal Pria dengan Ukuran Celana 33 Lebih Cepat Menghadap Allah

Menkes memberikan klarifikasi ihwal pernyataannya yang menyebut laki-laki yang memakai celana jeans berukuran 33-34 akan lebih cepat menghadap Allah.

15 Mei 2025 | 11.29 WIB

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, 6 Februari 2025. Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana
Perbesar
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, 6 Februari 2025. Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan atau Menkes Budi Gunadi Sadikin memberikan penjelasan ihwal pernyataannya yang menyebut laki-laki yang memakai celana jeans berukuran 33-34 akan lebih cepat menghadap Allah SWT. Menurut dia, pernyataan tersebut merupakan sebuah analogi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Budi menjelaskan, laki-laki dengan celana jeans berukuran 33-34 akan lebih cepat menghadap Allah SWT memberikan pesan tentang bahaya visceral fat atau lemak yang menumpuk di rongga perut. 

"Gini, ini saya tuh kalau diomongin suka salah. Gini ya, lever ini, kalau kita makan normalnya masuk di bawah kulit. Kalau lemak lebih, dia nempel ke organ (lain), jantung, lever, ini. Itu namanya visceral fat, ini bahaya," tutur Budi. 

Dia juga menjelaskan bahwa sebenarnya pesan yang ingin ia sampaikan adalah seruan agar masyarakat memperhatikan body mass index atau BMI yang ideal yakni di bawah 24. Namun, menurut dia, pesan tersebut akan sulit dipahami oleh masyarakat awam sehingga dirinya memilih untuk menyederhanakannya dengan lingkar pinggang. "Lebih gampang kalau lingkar perut laki-laki di bawah 90, lingkar perut wanita di bawah 80," tutur dia.

Budi menambahkan, visceral fat atau lemak yang menempel pada tempat yang tidak seharusnya akan memicu pro-inflamasi sitokin berlebih. Pro-inflamasi sitokin adalah protein kecil yang disekresikan oleh sel-sel imun dan berfungsi untuk meningkatkan respons peradangan dalam tubuh. 

Namun, apabila produksi protein kecil ini melebihi yang seharusnya, maka akan menyebabkan badai sitokin atau cytokine storm yang berpotensi merusak jaringan, kegagalan organ, bahkan kematian. Budi mengimbau agar masyarakat mengurangi konsumsi lemak. "Itu baik buat kesehatan supaya kita tidak ada visceral fat-nya supaya tidak keluar yang pro-inflammatory sitokin itu," ujar dia.

Sebelumnya, saat menghadiri peluncuran program tiga layanan kesehatan baru bersama Gubernur Jakarta Pramono Anung di Rusun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta, Menteri Kesehatan menyebut laki-laki yang memakai celana jeans ukuran 33 sudah pasti obesitas sehingga berpotensi lebih cepat meninggal dunia. 

"Pokoknya laki-laki kalau beli celana jeans masih di atas 32-33. Ukurannya berapa celana jeans? 34-33. Sudah pasti obesitas. Itu menghadap Allah-nya lebih cepat, dibandingkan dengan yang celana jeans-nya 32," kata Budi, Rabu, 14 Mei 2025.

Dede Leni Mardianti

Lulusan Program Studi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Islam Negeri Salatiga pada 2024. Bergabung dengan Tempo pada 2024 meliput isu hukum dan kriminal. Kini meliput isu ekonomi dan bisnis

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus