Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Banjir Solo Surut, BPBD Jawa Tengah Mencatat Ada 4 Kabupaten Lain juga Terdampak

Hujan deras yang mengguyur wilayah Jawa Tengah pada Kamis lalu ternyata tak hanya mengakibatkan Banjir Solo.

18 Februari 2023 | 17.32 WIB

Sejumlah warga terdampak banjir di Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo, mulai kembali dari tempat pengungsian setelah banjir berangsur surut, Sabtu, 18 Februari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perbesar
Sejumlah warga terdampak banjir di Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo, mulai kembali dari tempat pengungsian setelah banjir berangsur surut, Sabtu, 18 Februari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Solo - Hujan deras yang terjadi pada Kamis lalu, 16 Februari 2023, ternyata tak hanya menyebabkan Banjir Solo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menyatakan banjir juga terjadi di empat kabupaten yaitu di Wonogiri, Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jawa Tengah, Abdul Muhari menyatakan bahwa banjir yang menimpa Solo merupakan yang terparah dibandingkan empat kabupaten lainnya.

Data warga terdampak banjir di Jawa Tengah

Menurut catatan mereka, sebanyak 21.846 orang terdampak banjir di 16 kelurahan di Kota Solo. Jumlah warga terdampak yang mengungsi tercatat hingga Sabtu pagi tadi sebanyak 4.440 orang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Banjir di wilayah Kabupaten Wonogiri, menurut Muhari, menimpa dua desa di satu kecamatan. Jumlah warga yang terdampak sebanyak 248 orang.  Sebanyak 295 orang di Kabupaten Klaten juga terdampak banjir yang menggenangi delapan desa di lima kecamatan terdampak.

Kemudian wilayah Kabupaten Sukoharjo terdapat 13 desa di 3 kecamatan yang terdampak. Sebanyak 2.000 orang dari 6.136 yang terdampak terpaksa harus mengungsi. 

Selanjutnya di Kabupaten Karanganyar ada 12 desa di 3 kecamatan yang terdampak. Adapun warga yang terdampak ada sebanyak 637 dengan total kerugian hingga 30 juta rupiah. 

Muhari menyatakan BPBD di masing-masing wilayah, telah memberikan dukungan logistik, peralatan dan kebutuhan dasar lainnya. Distribusi dukungan itu dilakukan dengan bantuan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat. 

Dia juga menyatakan tim gabungan OPD telah mengupayakan evakuasi warga terdampak. Tim gabungan juga membuka pelayanan kesehatan di tiap-tiap lokasi pengungsian. Di samping itu, dapur umum juga didirikan di lokasi pengungsian guna pemenuhan kebutuhan permakanan.

Selanjutnya Banjir di Solo telah surut sejak dini hari tadi

Banjir Solo yang terjadi mulai Kamis, 16 Februari 2023 terpantau telah surut pada hari ini, Sabtu, 18 Februari 2023. Warga terdampak banjir yang mengungsi akibat banjir itu bahkan telah kembali ke rumah mereka. 

Salah satunya di Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo. Warga yang sejak Kamis, 16 Februari 2023 lalu sempat mengungsi akibat banjir, sudah kembali ke rumah masing-masing.

Selain itu warga di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan,  yang menjadi wilayah paling parah terdampak banjir, juga sudah kembali ke rumah mereka.

Ketua RT 4/RW 6, Joyontakan, Wijianto, mengatakan banjir di wilayahnya mulai surut sekitar pukul 02.00 WIB pagi tadi. Selepas subuh, warga yang mulai mengungsi mulai membersihkan rumah mereka.

"Memang masih ada genangan sedikit di sisi barat, tapi warga yang mengungsi saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Wijianto. 

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan banjir Solo kali ini disebabkan oleh limpahan air dari wilayah Wonogiri. Putra pertama Presiden Jokowi itu pun menyayangkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang tak mengkordinasikan adanya limpahan air tersebut. 

"Saya sudah komplain ke BBWS, ini nanti ditindaklanjuti. Yang jelas kalau misalnya dapat limpahan air dari Wonogiri hendaknya koordinasi. Kami antisipasi lagi," kata Gibran.

Febriyan

Febriyan

Lulus dari Departemen Politik dan Pemerintahan Universitas Gadjah Mada pada 2009 dan menjadi jurnalis Tempo sejak 2010. Pernah menangani berbagai isu mulai dari politik hingga olah raga. Saat ini menangani isu hukum dan kriminalitas

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus