Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit atau BBTKLPP Kementerian Kesehatan menyatakan tetap melayani pemeriksaan selama libur lebaran dan siap menerima sampel Covid-19 setiap hari. Alasannya pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"BBTKLPP Jakarta tetap memberi layanan seperti biasa, yaitu penerimaan sampel 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam sepekan." Kepala BBTKLPP Naning Nugrahini menyampaikan dalam surat edarannya tertanggal 16 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya, BBTKLPP Jakarta menerbitkan surat pemberitahuan untuk para pelanggannya pada 15 Mei 2020 bahwa penerimaan sampel Covid-19 akan dilakukan terakhir pada 20 Mei 2020 pukul 12.00 WIB. “Penerimaan sampel akan dibuka kembali 26 Mei.
Naning menjelaskan lembaganya tidak menghentikan tes Covid-19 selama Idul Fitri 2020. Ia mengatakan awalnya hanya berencana menghentikan sementara penerimaan sampel Covid-19 selama 6 hari.
Menurut Naning, keputusan itu diambil karena BBTKLPP kebanjiran sampel melebihi kemampuan tes per hari. “Kami menerima spesimen melebihi kapasitas, sehingga sampelnya menumpuk,” kata Naning saat dihubungi, kemarin, 16 Mei 2020.
Pada April 2020 kantornya menerima spesimen Covid-19 hingga 500 per hari. Jumlahnya melonjak sejak Mei 2020 menjadi 600 sampel per hari. Sedangkan lembaga memiliki 6 mesin yang mampu melakukan tes Polymerase Chain Reaction atau PCR terhadap 558 sampel setiap hari. Setiap sampel yang akan diuji harus melalu proses ekstraksi. Ekstraksi saat ini masih dilakukan secara manual. Kapasitas ekstraksi BBTKLPP hanya berjumlah setengah dari kemampuan tes PCR, yakni 279 sampel setiap hari.
Naning berencana menambah kapasitas ekstraksi dengan mendatangkan mesin baru, namun mesin itu baru akan datang pada Juni nanti. “Kemampuan ekstraksi kami baru 3X93 setiap harinya,” kata mantan Kepala BBTKLPP Banjarbaru ini.
Dengan berkurangnya jumlah sampel yang harus diuji, Naning berharap bisa memberikan sedikit kelonggaran kepada pegawainya untuk berkumpul bersama keluarga di hari pertama Idul Fitri. Sejak Covid-19 masuk Indonesia, kata dia, pegawainya bekerja selama 12 jam lebih setiap hari tanpa libur, mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 19.00.
Ia berencana membolehkan pegawainya masuk pada pukul 10.00 di hari pertama Idul Fitri. Selebihnya, pegawainya akan bekerja seperti biasa. Karena alasan inilah Naning mengeluarkan surat pemberitahuan tertanggal 15 Mei 2020. Dalam surat itu, Naning menyatakan laboratoriumnya akan menghentikan penerimaan sampel sejak 20 Mei pada pukul 12.00 WIB. Penerimaan sampel akan dibuka kembali pada 26 Mei 2020.
Meski berhenti menerima sampel, Naning memastikan laboratoriumnya akan tetap menguji PCR spesimen Covid-19 yang sudah diterima. Pengujian akan tetap dilakukan saat dua hari Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 24 dan 25 Mei 2020. Ia berharap dalam enam hari itu, laboratoriumnya bisa merampungkan pengetesan sampel yang menumpuk itu.
“Sebenarnya hanya mengerem volume sampel saja, kan enggak mungkin aku ceritakan itu di surat,” kata dia. Saat ini, Naning berencana mencabut surat pemberitahuannya. Laboratorium BBTKLPP, kata dia, akan terus membuka penerimaan sampel selama 24 jam, termasuk pada saat Lebaran.