Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Sukoharjo - Sebuah video pendek yang menampilkan potret masyarakat miskin diputar dalam debat calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Tengah di Bets Western Hotel Sukoharjo, Kamis 3 Mei 2018. Kedua pasangan kandidiat, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah diminta menanggapi tayangan video tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dalam rekaman video itu, seorang warga bernama Saenah bekerja tengah mencari daun jati. Dia memetik kaun jati menggunakan galah dengan pisau diujungnya. Daun-daun itu dikumpulkan dan dibawanya ke pasar.
Baca: Pilkada Jawa Tengah: Jelang Debat, Ganjar Tak Enak Badan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dia harus berjalan tengah malam menuju pasar selama tiga jam. Dengan pekerjaan tersebut, Saenah hanya mendapatkan uang sejumlah Rp 30 ribu setiap harinya.
Menanggapi tayangan itu, Ganjar mengatakan bahwa pengentasan kemiskinan menjadi salah satu programnya. "Kita harus tahu apa saja yang menjadi kebutuhannya," kata dia. Selanjutnya, pemerintah melakukan beberapa langkah seperti menawarkan pilihan solusi, pemberdayaan hingga membuka akses modal.
Bank Jawa Tengah, kata dia, telah menyiapkan akses permodalan kepada masyarakat miskin melalui pinjaman dengan bunga sangat rendah. "Hanya tujuh persen," katanya. Saat ini bank tersebut telah menggelontorkan permodalan hingga 350 miliar kepada 15 ribu nasabahnya.
Baca: Persiapan Debat, Ganjar Pranowo Makan Soto dan Bernyanyi Dangdut
Pemerintah sampai perangkat RT dan RW, menurut dia, selalu melakukan penelusuran terhadap keberadaan warga yang membutuhkan uluran tangan pemerintah. "Mereka telah bekerja keras mencari orang-orang seperti ibu (yang ada dalam video) itu," katanya.
Ida Fauziyah mengatakan bahwa Ibu Saenah yang ada dalam video itu mewakili 2,2 juta warga miskin di Jawa Tengah. "Total masyarakat miskin di Jawa Tengah 12,23 persen, sangat tinggi sekali," kata dia.
Ida pun berkomitmen, bersama Sudirman Said siap bekerja keras menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah menjadi enam persen selama lima tahun. "Rasanya kami harus berjihad dalam mengentaskan kemiskinan," katanya.