Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrat akan mendirikan sekolah politik untuk kader-kadernya. Pembentukan sekolah ini berkaca dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang lebih dulu menbentuk sekolah calon kepala daerah.
"Partai lain saya dengar juga sudah melakukan hal yang sama. Kita jangan berkecil hati. Setelah Ramadan, kita akan lakukan langkah yang serius dan tepat agar program ini berjalan," kata Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat pimpinan nasional partai berlambang mirip logo Mercy itu di Jakarta Convention Center, Sabtu, 4 Juli 2015.
Baca juga: Hotman Paris Ungkap Perilaku Janggal Putri Margriet
SBY kemudian menjelaskan perbedaan sekolah politik milik Partai Demokrat dengan sekolah calon kepala daerah di PDI Perjuangan. Menurut SBY, sekolah Demokrat ini tidak hanya bertujuan mencetak calon kepala daerah, tapi juga melatih 5.000 kadernya agar memiliki pengetahuan dan kemampuan luas mengenai politik. "Saya siap membagikan pengalaman saya selama 10 tahun memimpin pemerintahan," kata SBY.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan sekolah politik itu akan diberi nama Institut Pembangunan dan Demokrasi. Rencananya, angkatan pertama akan mulai dilatih pekan depan. "Nanti ada yang pelatihannya tiga minggu dan lima minggu," katanya.
PDIP lebih dulu membentuk sekolah politik khusus bagi calon kepala daerah. Sekolah itu dibuka untuk 137 calon kepala daerah dari PDIP yang telah mendapatkan rekomendasi untuk maju dalam pemilihan kepala daerah serentak 2015.
Pada 28 Juni-3 Juli lalu, peserta sekolah calon kepala daerah mendapatkan materi pelatihan birokrasi pemerintahan daerah, sosialisasi Nawacita dalam visi-misi pencalonan, serta kelas komunikasi politik bersama Rosiana Silalahi. Ada pula pembahasan strategi perang total bersama A.M. Hendropiyono dan materi lainnya.
INDRI MAULIDAR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini