Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin menyampaikan orasi dalam acara Dies Natalis ke-56 Universitas Negeri Jakarta (UNJ) pada Sabtu, 16 Mei 2020. Dalam sambutannya, Ma’ruf berharap universitas bisa terus mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang akhlaqul karimah atau berbudi pekerti mulia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia ingat Presiden RI Ketiga, BJ Habibie yang selalu dijuluki otak Jerman, hati Mekkah. “Artinya, otak kita bisa melanglang buana di era global ini, tapi jati diri harus tetap melekat dan berakhlak Nusantara,” ujar Ma’ruf saat menyampaikan orasi secara virtual, Sabtu, 16 Mei 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ma’ruf menyampaikan beberapa masukannya agar perguruan tinggi bisa mencetak SDM yang memiliki kompetisi global tapi tetap berpijak pada kearifan lokal. Salah satunya dengan menyisipkan di dalam bahan ajar tentang pemahaman idelogi Pancasila sebagai satu-satunya ideologi bagi masyarakat Indonesia. “Kokohnya ideologi akan memperkuat identitas,” ujar Ketua Majelis Ulama Indonesia non-aktif ini.
BJ Habibie wafat pada September 2019. Dia dikenal sebagai ilmuwan muslim yang taat beribadah. Dari sosoknya, lahir ungkapan integrasi ilmu pengetahuan dan iman serta taqwa (Iptek dan Imtaq). Ma'ruf Amin berharap, sosok Habibie bisa menjadi teladan bagi seluruh generasi muda.