Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Difabel rungu dan tuli di Rumah Edukasi Batik Wistara di Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, membuat kreasi batik dengan motif Covid-19. Gagasan motif Covid-19 itu muncul karena wabah corona yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia mulai Maret 2020.
"Saya mengarahkan adik-adik untuk membuat motif baru yang bisa diaplikasikan pada kain. Yng sedang booming saat ini adalah motif corona," kata Ariyono Setiawan, pengelola Rumah Edukasi Batik Wistara, seperti dikutip dari Antara. Pada Sabtu, 22 Agustus 2020, mereka memperlihatkan bagaimana proses pembuatan batik motif Covid-19 oleh difabel rungu dan tuli.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Difabel rungu dan tuli di Rumah Edukasi Batik Wistara di Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, sedang mencetak motif Covid-19 pada kain. Foto: Antaranews
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada mulanya ada yang menggambar bentuk virus corona lalu diukur pada kardus tebal. Bentuk motif Covid-19 tersebut kemudian dicelupkan ke dalam malam atau lilin yang telah dipanaskan, lantas ditempelkan pada bidang kain berwarna putih. Metode ini bernama canting cap.
Setelah ada motif dasar Covid-19 pada kain, masuk ke proses selanjutnya yakni mewarnai kain dengan cara dilukis. Sejumlah pekerja memegang kuas dan mewarnai kain tersebut. Bentuk Covid-19 dikelir merah, sedangkan bagian kain lainnya diwarnai hijau.
Pengelola Rumah Edukasi Batik Wistara Ariyono Setiawan. Foto: Antaranews
Pekerja kemudian merendam kain tersebut dengan air panas lalu mengeringkannya agar warnanya awet. Setelah kering, batik motif Covid-19 buatan difabel rungu dan tuli ini siap dipasarkan. Salah satu yang memborong batik motif Covid-19 itu adalah PT PLN (Persero) melalui program PLN Peduli.
Selain tersedia dalam bentuk kain, batik motif Covid-19 karya difabel rungu dan tuli itu juga dijahit menjadi kemeja dan masker.
Difabel rungu dan tuli di Rumah Edukasi Batik Wistara di Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, sedang mewarnai batik motif Covid-19. Foto: Antaranews