Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat atau Wasekjen DPP Partai Gerindra, Mohammad Nuruzzaman, akan berkonsultasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerakan Pemuda (GP) Ansor terkait somasi yang dilayangkan oleh bekas partainya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gerindra memberikan waktu 3 x 24 jam kepada Nuruzzaman untuk meralat pernyataannya sekaligus meminta maaf secara terbuka karena menuding Gerindra melakukan manuver politik dengan corong kebencian. Jika tidak, Gerindra akan melaporkan Nuruzzaman ke ke Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim Polri).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya belum menerima surat somasi tersebut. Saya akan berkonsultasi dengan LBH Ansor terlebih dulu,” ujar Nuruzaman saat dihubungi, Kamis, 14 Juni 2018.
Somasi Gerindra bermula dari pengunduran diri Nuruzzaman dari Gerindra yang diumumkan lewat media, Selasa malam, 12 Juni 2018. Dalam keterangannya, Nuruzzaman membeberkan beberapa alasan pengunduran dirinya. Salah satunya karena pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang dianggapnya menghina anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Yahya Cholil Staquf.
Yahya pergi menjadi pembicara dalam sebuah forum di Israel. Kunjungannya dikritik sejumlah pihak, termasuk Fadli, lantaran dianggap bertentangan dengan sikap pemerintah yang mendukung kemerdekaan Palestina. Anggota Badan Komunikasi DPP Gerindra Andre Rosiade mengatakan Fadli hanya menjalankan tugasnya sebagai Wakil Ketua DPR.
Alasan lain pengunduran diri Nuruzzaman karena Gerindra sudah tidak sejalan lagi dengan jalan perjuangannya. Nuruzzaman pun menilai manuver Gerindra belakangan lebih seperti corong kebencian. “Yang mengamplifikasi kepentingan politis busuk yang hanya berkutat pada kepentingan saja. Sama sekali hilang Indonesia Raya yang ada di dada setiap kader Gerindra," ujar Nuruzzaman.
Pernyataan Nuruzzaman tersebut membuat Gerindra geram. Partai yang dipimpin oleh Prabowo Subianto ini pun memberikan somasi kepada Nuruzzaman lewat media. “Pernyataan itu fitnah. Siapa yang terima jika partainya disebut corong kebencian? Saya pikir somasi kami adalah hal yang sangat wajar,” ujar Anggota Dewan Pembina Gerindra Habiburohkman.