Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Eijkman Belum Diajak Kemenkes Diagnosis Virus Corona

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman belum pernah diajak Kementerian Kesehatan mendiagnosis pasien virus corona.

8 Maret 2020 | 17.17 WIB

Petugas Dinas Kesehatan Jakarta Selatan memberikan penyuluhan pencegahan virus Corona dalam kegiatan car free day, Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020. Petugas memberikan contoh cara mencuci tangan yang benar. Tempo/Imam Hamdi
Perbesar
Petugas Dinas Kesehatan Jakarta Selatan memberikan penyuluhan pencegahan virus Corona dalam kegiatan car free day, Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020. Petugas memberikan contoh cara mencuci tangan yang benar. Tempo/Imam Hamdi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio, mengatakan Kementerian Kesehatan belum pernah mengajak lembaganya untuk mendiagnosa seseorang yang diduga terinfeksi virus corona. "Untuk diagnostik belum dilibatkan," katanya saat ditemui usai diskusi Cross Check "Korona: Ga Perlu Panik, Ga Usah Gimik" di Jakarta, Ahad, 8 Maret 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Menurut Amin, Kementerian Kesehatan baru-baru ini menjajaki pendekatan kepada lembaganya. Namun, hal itu pun bukan mengajak untuk terlibat di proses diganosis melainkan pengembangan vaksin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amin menuturkan untuk menguji spesimen yang diduga terinfeksi virus corona, pemerintah hanya mengandalkan laboratorium-laboratorium di bawah Kementerian Kesehatan. Padahal, kata dia, keterlibatan pihak lain diperlukan di situasi seperti ini. "Setidaknya untuk konfirmasi silang dibutuhkan sebelum diumumkan ke publik, untuk meyakinkan hasilnya positif atau negatif," ujarnya.

Ia membandingkan kondisi di Indonesia dengan negara-negara lain. Di Eropa dan Cina misalnya, pemerintah mau melibatkan universitas-universitas dalam penanganan corona. "Sehingga publikasinya banyak. Setiap ada perkembangan dianalisis dan di-publish," kata dia.

Amin menyatakan Indonesia memiliki kampus-kampus berkualitas yang laboratoriumnya bisa membantu proses diagnosa covid-19 ini. Bahkan, kata dia, kampus seharusnya dilibatkan untuk membuat prediksi-prediksi terkait perkembangan virus ini dan dampaknya.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus