Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Gemulai Menari, Gusti Noeroel Pernah Diundang ke Belanda

Gusti Noeroel itu menari di Belanda tapi tanpa gamelan. Alunan gamelan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging.

11 November 2015 | 11.58 WIB

Gusti Noeroel.
Perbesar
Gusti Noeroel.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sejak kecil, Gusti Raden Ajeng Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoemawardhani atau yang biasa disebut Gusti Noeroel (ada juga yang menulis dengan ejaan Nurul) hidup dalam tradisi keraton. Tinggal di Pura Mangkunegaran Solo, putri dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkunegaran VII ini hidup dalam lingkungan yang kental akan budaya Jawa, yang akhirnya membuatnya harus ikut menjaga tradisi budaya, salah satunya menari.

Kelihaiannya menari bahkan mampu mengantarkan Gusti Noeroel ke Den Haag, Belanda, untuk menghibur tamu dalam pesta pernikahan putri Ratu Wilhemnina, yakni Putri Juliana dengan Pangeran Bernard pada 1937. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Akhirnya, tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging.

BACA JUGA
Hijaber Cantik UNJ Tewas, Ini Alasan Delea ke Bandung
Gadis Payung nan Cantik Itu Jadi Kekasih Rossi, Ini Kisahnya


“Jadi, Gusti Noeroel itu menari di Belanda tapi tanpa gamelan, musik gamelan yang mengiringinya itu dimainkan di Solo dan ditransmisikan suaranya ke Belanda. Suaranya itu ditangkap jernih di sana,” kata sejarawan Rushdy Hoesein kepada Tempo pada Rabu 11 November 2015.

Meski dikenal menjaga tradisi leluhur, Gusti Noeroel tidak menolak budaya modern. Hal itu tertuang dalam buku "Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (mengejar kebahagiaan)". Selain itu, Gusti Noeroel memiliki hobi mendengarkan lagu-lagu Barat, menunggang kuda, bermain tenis, dan berenang.

SIMAK
Ini 10 Bukti Van Gaal Tetap Paling Pas buat Man United
Ely Sugigi, Awali Karier Jadi Pengumpul Penonton Acara TV

Pada 24 Maret 1951, Gusti Noeroel menikah dengan Soerjo Soejarso atau yang akrab disebut Mas Jarso. Beliau masih saudara sepupu dengan Gusti Noeroel, seorang duda beranak satu dan seorang militer berpangkat Letnan Kolonel. 

Ia bertugas di Bandung sebagai Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI Angkatan Darat. Karena itu, setelah menikah, keduanya menetap di Bandung. Hingga kemarin pada Selasa, 11 November 2015 Gusti Noeroel wafat di usia 94 tahun. Rencananya jenazah Gusti Noeroel akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Solo, pada Rabu, 11 November 2015.

DESTRIANITA K.

BERITA MENARIK
Gadis Ini Pergoki Makhluk Pink, Mungkinkah Alien? Lihat Nih
Siswa SMA Bikin Pidato Haru Tiga Pekan Sebelum Dijemput Ajal

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiawan Adiwijaya

Setiawan Adiwijaya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus