Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Isu ISIS dari Marawi, Wiranto Membantah Sulawesi Utara Siaga Satu

Wiranto mengaku tidak melihat indikasi kekhawatiran warga dalam kunjungannya ke Sulawesi Utara pada 14-15 Juni lalu.

16 Juni 2017 | 15.41 WIB

Menkopolhukam Wiranto usai kegiatan Coffee Morning bersama awak media dan tokoh masyarakat di Ruang Nakula Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis
Perbesar
Menkopolhukam Wiranto usai kegiatan Coffee Morning bersama awak media dan tokoh masyarakat di Ruang Nakula Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2017. TEMPO/Yohanes Paskalis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto
menampik informasi pemberlakukan status siaga satu di Sulawesi Utara untuk mengantisipasi masuknya limpahan kelompok ISIS dari Kota Marawi, Filipina. Hal itu dipastikannya seusai menggelar rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan jajaran aparat Sulawesi Utara di Manado, Rabu, 14 JUni 2017 lalu.

"Tidak ada (penerapan siaga satu), jangan sampai nanti membingungkan masyarakat," ujar Wiranto saat ditemui di depan kantornya, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Juni 2017.

Baca: Ryamizard Kurang Setuju Sulut Siaga Satu karena Krisis Marawi

Menurut dia, pemerintah hanya meningkatkan kesiagaan dan menebalkan kekuatan untuk menjaga perbatasan. Penetapan status, ujar Wiranto, hanya akan memicu keresahan di masyarakat, khususnya yang tinggal di perbatasan Indonesia-Filipina.

"Nanti kalau tingkat siaga (malah) dikait-kaitkan dengan masalah darurat dan sebagainya. Itu hanya kewaspadaan tingkat tinggi kok," tuturnya.

Wiranto mengaku tidak melihat indikasi kekhawatiran warga dalam kunjungannya ke Sulawesi Utara pada 14-15 Juni lalu. "Nggak ada (kekhawatiran), yang khawatir itu kita (di Jakarta). Mereka (warga Sulawesi Utara) biasa saja kehidupannya."

Simak: Wiranto: Ada Indikasi Marawi Dijadikan Lokasi Konvergensi ISIS

Peningkatan keamanan pun sempat diutarakan Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey. "Keamanan di Sulawesi Utara siaga satu. Pengamanan di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Kabupaten Kepulauan Sangihe, dan Kabupaten Kepulauan Talaud ditingkatkan. Terlebih di kawasan pesisir pantai," kata dia, Rabu, 14 Juni 2017.

Menurut Olly, pasukan pantau dari Polri dan TNI telah bergerak ke pulau-pulau di Sulawesi Utara. TNI Angkatan Laut bahkan menyiagakan kapal perang dan kapal selam ke perairan perbatasan Filipina.

Lihat: Cegah Milisi ISIS dari Marawi, Wiranto: Perbatasan Diperketat

Pernyataan GUbernur Olly itu diamini Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Patroli udara dan laut, menurut dia, bisa menutup akses pelarian kombatan ISIS yang terdesak militer Filipina.

“TNI sudah melakukan kegiatan-kegiatan mulai dari pulau-pulau yang paling dekat, pelarian ke Tarakan, Bitung lewat Marore, Miangas, Tahuna, Sangir Talaud dan Maluku Utara, semua kita tutup," kata Gatot di kompleks Parlemen Senayan, Kamis, 15 Juni 2017 kemarin.

YOHANES PASKALIS | AHMAF FAIZ

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kukuh S. Wibowo

Kukuh S. Wibowo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus