Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo akan menghadiri sejumlah konferensi pada hari terakhir rangkaian KTT ASEAN yang berlangsung pada Minggu, 15 November 2020. Kepala Negara rencananya akan hadir pada KTT ke-37 tersebut secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi direncanakan akan mengawali rangkaian acara dengan menghadiri KTT ke-11 ASEAN-PBB. Selanjutnya, Presiden juga akan hadir pada KTT ke-4 Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip siaran pers Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia pada 9 November 2020, RCEP merupakan perjanjian perdagangan bebas di kawasan yang melibatkan 15 negara. Perjanjian tersebut memiliki tujuan untuk membuka akses pasar, menyediakan fasilitas perdagangan dan investasi, serta mempromosikan integrasi ekonomi regional.
Di tengah upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 saat ini, penandatanganan perjanjian RCEP diharapkan dapat membantu meningkatkan kepercayaan dunia usaha sekaligus menjaga stabilitas industri dan rantai pasok regional dan global. Selain itu kerja sama di RCEP ingin menunjukkan dukungan kawasan untuk sistem perdagangan multilateral yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.
Rangkaian KTT ASEAN ini akan diakhiri dengan upacara penutupan yang akan berlangsung siang nanti. Pada upacara penutupan tersebut sekaligus akan ada serah terima keketuaan ASEAN dari Vietnam kepada Brunei Darussalam.
Untuk diketahui, rangkaian KTT ASEAN ini dimulai pada Kamis, 12 November 2020. Vietnam yang pada tahun ini terpilih sebagai Ketua ASEAN bertindak selaku tuan rumah.
Rangkaian KTT tersebut membahas langkah bersama untuk mencegah dampak kesehatan yang lebih luas dari pandemi Covid-19 bagi kawasan. Para kepala negara atau pemerintahan ASEAN juga membahas prioritas pengembangan ekonomi di kawasan dengan negara-negara mitra untuk menangani dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi.