Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Jokowi Senang Sektor Real Estate Jadi Salah Satu Penyumbang PDB Terbesar

Presiden Jokowi mengaku senang bisnis real estate menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia.

9 Agustus 2023 | 10.58 WIB

Presiden Joko Widodo saat meluncurkan kartu jelajah berganda edisi ASEAN di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa 8 Agustus 2023. Peluncuran kartu untuk memperingati hari ulang tahun ke-56 ASEAN. Disebut juga dengan 56th Asean Day. TEMPO/Subekti.
Perbesar
Presiden Joko Widodo saat meluncurkan kartu jelajah berganda edisi ASEAN di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa 8 Agustus 2023. Peluncuran kartu untuk memperingati hari ulang tahun ke-56 ASEAN. Disebut juga dengan 56th Asean Day. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang bisnis real estate menjadi salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di Indonesia. Hal ini Jokowi sampaikan dalam Munas Real Estate Indonesia (REI) ke XVII Tahun 2023 di Gandaria, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Agustus 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kontribusi 2018 - 2022, setiap tahunnya mencapai Rp2.300 - 2.800 triliun, sangat besar sekali dan memberikan kontribusi 16 persen dari PDB ekonomi kita, besar sekali. Dan tenaga kerja yang tersangkut dalam perputaran di ekonomi REI mencapai 13-19 juta orang juga sangat banyak sekali," kata Jokowi dalam sambutannya, Rabu 9 Agustus 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Jokowi, saat ini banyak negara ingin menggerakan ekonominya lewat real estate usaha properti. Sebab, kata dia, kontribusi sektor tersebut di PDB sangat tinggi di semua negara. 

Lebih lanjut, Jokowi menyebut bisnis real estate juga membawa multipliper effect ke 185 sub sektor industri lainnya. 

"Multiplier effect ke 185 sub sektor material semua industri tersangkut di sini; semen, batu bata, besi, cat semuanya bergerak kalau industri properti dan real estate bergerak. Furnitur dan interior, kursi, lampu, kasur, karena ada rumah baru yang banyak," kata Jokowi. 

Meski begitu, Jokowi mewanti-wanti soal bisnis properti yang tidak bisa bertahan akibat gempuran Covid-19 dan krisis ekonomi. Ia mencontohkan di negara Cina ada perusahaan properti raksasa yang ambruk akibat dua faktor tersebut dan terlilit utang hingga Rp4.400 triliun. 

"Sekali lagi, hati-hati mengenai hal ini sehingga semuanya harus dikendalikan, berapa backlog kita jangan hanya bangun-bangun, padahal backlog kita sudah enggak ada. Ga bisa semuanya, manajemen itu harus dikendalikan, dikelola, dan alhamdullilah di Indonesia tidak begitu," kata Jokowi. 

 

M JULNIS FIRMANSYAH 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus