Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Jokowi Telepon Anak Buahnya Minta Bereskan Karhutla

Jokowi menelepon beberapa anak buahnya meminta membereskan karhutla.

14 September 2019 | 17.17 WIB

Jokowi Telepon Anak Buahnya Minta Bereskan Karhutla
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menelepon beberapa anak buahnya terkait kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Ia meminta anak buahnya menuntaskan kebakaran hutan di sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Erlin Suastini mengatakan, Jokowi menghubungi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala BNPB Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati pada Jumat, 13 September 2019. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menuturkan mereka telah berupaya menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau Hujan Buatan di wilayah yang terkena kebakaran hutan. “Hasil hujan buatan hari ini (Jumat) hujan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau,” katanya dikutip dari siaran pers Sekretariat Presiden, Sabtu, 14 September 2019.

Ia mengatakan TNI telah mengirimkan tambahan pesawat CN-295 dan Hercules untuk kembali membuat Hujan Buatan skala yang besar dengan menebar garam sebanyak 3,5 ton.

Menurut Hadi, ia dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah terjun langsung ke lapangan untuk menangani karhutla beberapa waktu yang lalu.

Sementara itu, Kepala BMKG Dwikora juga mengatakan bahwa ada potensi hujan di Provinsi Riau untuk hari ini.

Adapun Kepala BNPB Doni meminta kepada seluruh elemen, khususnya pada pejabat-pejabat daerah mulai dari bupati-walikota, camat, lurah, hingga RT-RW juga turut membantu untuk bersinergi melakukan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

"Kami tidak ingin kehabisan tenaga, energi, uang, biaya dan sebagainya hanya karena penanganan belum optimal. Sekali lagi saya berharap bupati, wali kota, camat, lurah lebih peduli," ujar Doni.

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus