Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Malaysia Mohamad Hasan di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 6 Februari 2024. "Hanya courtesy call saja," kata Hasan sebelum bertemu Jokowi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hasan adalah salah satu menteri baru dalam Pemerintah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang baru dikocok ulang pada Desember 2023. Ia mengatakan pertemuannya dengan Jokowi untuk membahas sejumlah isu termasuk ekonomi untuk "mempererat hubungan bilateral."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan pertemuan Jokowi dan Hasan membahas tiga hal. Pertama, masalah perbatasan. Kedua, mengenai pekerja migran Indonesia terutama hak untuk pendidikan anak pekerja migran. Ketiga, menyangkut kerja sama ekonomi.
"Komitmen kami sangat kuat untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi karena teman-teman tahu bahwa hubungan perdagangan dan investasi kita dengan Malaysia cukup besar," kata Retno dalam keterangan pers usai pertemuan Jokowi dan Hasan.
Pada Januari—Maret 2023, total perdagangan Indonesia–Malaysia mencapai USD6,14 miliar. Sementara itu, total perdagangan kedua negara pada 2022 mencapai USD27,8 miliar. Terdapat peningkatan total perdagangan sebesar 30,37 persen dibanding tahun 2021.
Selama 2022, ekspor Indonesia tercatat senilai USD 15,4 miliar dan impor Indonesia senilai USD12,4 miliar. Indonesia mencatat surplus USD2,9 miliar terhadap Malaysia.
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Malaysia yaitu batu bara; minyak sawit; minyak bumi; industrial monocarboxylic fatty acids. Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Malaysia yaitu minyak bumi; acyclic hydrocarbons; polimer; mesin dan peralatan mekanik, dan acyclic alcohols.