Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Kemenhan: 2 Sukhoi SU-35 dari Rusia Tiba Saat HUT TNI di 2019

Kementerian Pertahanan mengatakan 2 dari 11 Sukhoi U-35 akan tiba di Indonesia pada tahun depan bertepatan dengan HUT TNI 5 Oktober 2019.

10 September 2018 | 18.09 WIB

Jet tempur multi peran Sukhoi-35 (NATO menyebutnya Flanker E) adalah pesawat tempur generasi empat++ dengan kemampuan manuver yang luar biasa. Su-35 dilengkapi dengan radar Irbis-E passive-electronically scanned-array (PESA) yang mampu mendeteksi hingga 400 km dan melacak 30 target secara simultan serta melibat hingga delapan pesawat. Mikhail Voskresenskiy/x-default
Perbesar
Jet tempur multi peran Sukhoi-35 (NATO menyebutnya Flanker E) adalah pesawat tempur generasi empat++ dengan kemampuan manuver yang luar biasa. Su-35 dilengkapi dengan radar Irbis-E passive-electronically scanned-array (PESA) yang mampu mendeteksi hingga 400 km dan melacak 30 target secara simultan serta melibat hingga delapan pesawat. Mikhail Voskresenskiy/x-default

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan mengatakan 2 dari 11 Sukhoi U-35 akan tiba di Indonesia pada tahun depan bertepatan dengan hari ulang tahun TNI, 5 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Iya Oktober tahun depan. Itu kan bertahap. Beli pesawat bukan kayak beli kacang goreng," ucap Kepala Pusat Penerangan dan Komunikasi Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Totok Sugiarto di kawasan Abdul Muis, Senin, 10 September 2018. Ia menjelaskan, tahapan kedatangan pesawat asal Rusia itu dengan skema 2-4-5.

Totok menuturkan, sampai saat ini rencana pembelian pesawat asal Rusia dengan skema imbal beli melalui komoditas pertanian Indonesia terus berjalan.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai dengan skema imbal beli ini, pemerintah dapat menghemat keuangan negara. Pemerintah, kata Ryamizard, hanya perlu membayar setengah dari total biaya pembelian US 1,14 miliar. Sisanya, Rusia akan memperoleh komoditas Indonesia seharga US$ 570 juta.

Dalam perjanjian ini, Rusia juga harus berinvestasi untuk membuka bengkel Sukhoi dalam bentuk maintenance and repair operation (MRO) dengan dana minimum 35 % dari US$ 570 juta atau sekitar US$ 399 juta. “Mau tidak mau dia harus terima ekspor kita,” kata Ryamizard di gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta Pusat, hari ini.

Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian 11 unit pesawat tempur Sukhoi SU-35 dengan Rusia untuk menggantikan jet tempur F5 dengan total nilai US$ 1,14 miliar pada pertengahan tahun lalu. Pembelian dengan skema imbal beli dengan Rusia itu, lengkap dengan hanggar dan persenjataannya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus