Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Survei dari Lembaga Survei Indonesia atau LSI menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi stagnan selama tiga bulan terakhir. Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio mengatakan, perlu adanya peninjauan ulang soal kebijakan yang berlaku saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Seharusnya dilakukan audit kebijakan, kira-kira kebijakan mana yang belum atau masih perlu diperbaiki atau harus diganti,” katanya dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, Minggu, 22 Mei 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, perlu peninjauan juga dari peraturan perundang-undangan sebelum pemerintah menelurkan suatu kebijakan. Supaya kebijakan yang berlaku bisa diterapkan jangka panjang.
Agus mengatakan, kebijakan yang saat ini bermasalah mesti segera diperbaiki. Selain itu, kepentingan politis dari pemangku kepentingan di pemerintahan juga sebaiknya jangan dominan diikutkan.
“Karena itu sebenarnya tidak ada kaitannya dengan politis, ini yang sekarang disuarakan oleh publik,” tuturnya.
LSI merilis data kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Jokowi cenderung stagnan. Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, 67,5 persen masyarakat puas terhadap kinerja Jokowi pada bulan Mei 2022.
“Tidak ada peningkatan atau penurunan yang berarti atau yang tajam atas tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden selama tiga bulan terakhir. Jadi tidak menurun, tidak terlalu menguat juga,” katanya dalam diskusi virtual melalui kanal YouTube Lembaga Survei Indonesia, Minggu, 22 Mei 2022.
Menurut hasil survei, masyarakat yang kurang puas atau tidak puas sebanyak 29 persen. Sedangkan yang tidak tahu atau tidak menjawab sejumlah 3,4 persen responden.
Data tersebut diambil pada 10-14 Mei 2022 dengan metode pemilihan sampel yaitu random digit dialing (RDD). Sampel yang diambil sebanyak 1.273 responden dengan margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Responden yang terpilih merupakan warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas yang memiliki telepon. Kemudian responden dipilih secara acak yang dipastikan valid dan diajukan pertanyaan.
FAIZ ZAKI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini