Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Kilas Balik Covid-19: Jokowi Bakal Umumkan Pandemi Jadi Endemi

Presiden Jokowi bakal menetapkan pandemi Covid-19 menjadi endemi pada bulan Juni. Berikut kilas balik Covid-19 di Indonesia.

14 Juni 2023 | 14.08 WIB

Pasien menerima perawatan infus sembari duduk di kursi, di pusat layanan kesehatan masyarakat, di tengah melonjaknya kasus Covid-19, di Shanghai, Cina, 9 Januari 2023. Sejumlah pasien yang didominasi lansia tampak menerima perawatan infus sambil duduk di kursi. REUTERS/Staff
Perbesar
Pasien menerima perawatan infus sembari duduk di kursi, di pusat layanan kesehatan masyarakat, di tengah melonjaknya kasus Covid-19, di Shanghai, Cina, 9 Januari 2023. Sejumlah pasien yang didominasi lansia tampak menerima perawatan infus sambil duduk di kursi. REUTERS/Staff

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal mengumumkan berakhirnya pandemi Covid-19 menjadi endemi bulan ini. Jokowi menyebut ada beberapa kriteria untuk menetapkan berakhirnya pandemi Covid-19. Salah satunya, kata Jokowi, adalah kasus aktif yang sudah mulai sedikit dan vaksinasi yang menyeluruh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Vaksinasi kita juga sudah di atas 452 juta dosis dan lain-lainnya. Sehingga kami kemarin rapat dan sudah kami putuskan untuk masuk ke endemi. Tetapi kapan diumumkan, baru dimatangkan dalam seminggu dua minggu, insyaallah bulan ini (diumumkan)," kata Jokowi di Gedung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Jakarta Timur, Rabu, 14 Juni 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi juga menyebut pihaknya saat ini tengah mematangkan proses peralihan dari pandemi ke endemi. "Ya, ini dimatangkan lah. Seminggu dua minggu ini segera diumumkan karena memang sudah semuanya sudah (landai)," ujar Jokowi.

Kilas balik pandemi Covid-19

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sudah resmi mencabut status darurat Covid-19 atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Pencabutan ini diumumkan pada 5 Mei 2023 lalu pada acara pertemuan ke-15 Komite Darurat IHR mengenai pandemi Covid-19.

Melansir Tempo, Rabu, 10 Mei 2023, anggota Komite Darurat IHR menyoroti tren penurunan kematian akibat Covid-19, penurunan rawat inap terkait Covid-19, dan tingkat kekebalan populasi yang tinggi terhadap virus ini. Karena itu, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, menetapkan bahwa Covid-19 bukanlah kekhawatiran kesehatan masyarakat darurat internasional.

Awalnya Virus Covid-19 ditemukan pada Desember 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Virus ini pertama kali dikenali setelah beberapa orang di Wuhan terkena pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya. Para ahli kesehatan setempat mulai menyelidiki penyebab dari kasus-kasus tersebut dan pada 7 Januari 2020. Mereka berhasil mengidentifikasi virus yang kemudian dikenal sebagai SARS-CoV-2.

Setelah virus ini teridentifikasi, pihak berwenang Tiongkok segera mengambil langkah-langkah untuk memerangi penyebarannya, termasuk melakukan isolasi wilayah Wuhan dan menghentikan transportasi antarkota. Namun, virus ini menyebar dengan cepat ke berbagai negara di seluruh dunia dan akhirnya dianggap sebagai pandemi global oleh WHO pada Maret 2020.

Selanjutnya: Sejak saat itu, para ilmuwan dan ahli kesehatan…

Sejak saat itu, para ilmuwan dan ahli kesehatan dari seluruh dunia bekerja sama untuk mempelajari virus ini, mengembangkan tes dan vaksin, serta memberikan perawatan dan dukungan bagi orang yang terkena dampaknya. Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini, dan upaya terus dilakukan untuk mengatasi pandemi ini dan mencegah penyebarannya lebih lanjut.

Seiring berjalannya waktu, para ilmuwan menemukan bahwa virus ini menyebar melalui tetesan udara yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin, serta melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi virus.

Selain itu, virus ini juga memiliki tingkat penyebaran yang sangat tinggi dan dapat menyebar bahkan sebelum orang yang terinfeksi menunjukkan gejala. Hal ini membuat virus Covid-19 sangat sulit dikendalikan dan mengakibatkan penyebarannya yang sangat luas di seluruh dunia.

Covid di Indonesia

Di Indonesia, Covid-19 pertama kali dikonfirmasi pada 2 Maret 2020. Sejak saat itu, jumlah kasus terus meningkat dengan cepat. Pemerintah Indonesia kemudian mengambil sejumlah tindakan untuk mengatasi pandemi ini, termasuk pembatasan perjalanan internasional, pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), serta kampanye mengenai kebersihan dan kesehatan.

Seiring berjalannya waktu, melansir dari laman Kementerian Kesehatan, penanganan pandemi telah menunjukkan keberhasilan yang nyata. Hal ini dibuktikan dengan situasi pandemi yang terus terkendali dalam 10 bulan terakhir dan tingkat kekebalan masyarakat yang semakin meningkat.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha, mengatakan, dalam kilas balik tiga tahun penanganan pandemi Covid-19, setidaknya memberi dua pelajaran penting bagi sektor kesehatan di Indonesia.

Pertama, adalah soal pentingnya kolaborasi. Saat pandemi menghantam dunia pada tahun 2020, semua negara saling belajar dan berbagi satu sama lain, melakukan praktik terbaik untuk dapat menghadapi penyakit yang sangat menular ini.

Kedua, pandemi menjadi momentum reformasi. Pandemi Covid-19 telah menunjukkan bahwa sistem kesehatan Indonesia masih terbelakang. Karena itu, diperlukan reformasi besar-besaran untuk memperbaiki dan memperkuat sistem kesehatan Indonesia dalam menghadapi tantangan kesehatan ke depannya.

Pada Juni 2023 ini, rencananya Presiden Jokowi bakal menetapkan berakhirny pandemiCovid-19 menjadi endemi di Indonesia.

 M JULNIS FIRMANSYAH | WINDA OKTAVIA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus