Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Koalisi Indonesia Bersatu Resmi Dibentuk, Apa Itu Koalisi Partai Politik?

Koalisi Indonesia Bersatu resmi dibentuk, Berikut adalah penjelasan mengenai koalisi partai politik.

24 Mei 2022 | 14.21 WIB

Dua anggota Satpol PP mencabut bendera partai politik di sepanjang Jl. M.T. Haryono, Jakarta, (6/4). Penertiban dilakukan karena sudah memasuki masa tenang Pemilu 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Dua anggota Satpol PP mencabut bendera partai politik di sepanjang Jl. M.T. Haryono, Jakarta, (6/4). Penertiban dilakukan karena sudah memasuki masa tenang Pemilu 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Tiga partai politik, Golkar, PAN, dan PPP mendeklarasikan Koalisi Indonesia Bersatu pada 12 Mei 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dilansir dari antaranews.com, Koalisi Indonesia Bersatu merupakan koalisi partai politik resmi yang dibentuk untuk menghadapi Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Apa itu koalisi partai politik?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari Handbook of Party Politics karya Richard Katz dan William Crotty, koalisi dalam ilmu politik merupakan sekumpulan aktor politik yang bersatu untuk meraih kekuasaan.

Anggota dari suatu koalisi bisa bermacam-macam, mulai dari perorangan, kelompok kepentingan, partai, hingga aliansi politik. Koalisi yang terdiri dari berbagai partai politik untuk meraih kekuasaan di suatu negara disebut sebagai koalisi partai politik.

Pembentukan suatu koalisi partai politik dilakukan dengan berbagai pertimbangan politis yang harus dipikirkan matang-matang. Andrew Wyatt dalam Jurnal Commonwealth & Comparative Politics menerangkan bahwa pembentukan koalisi partai politik harus didahului dengan pertimbangan mengenai kekuatan masing-masing partai politik yang menjadi anggotanya.

Pertimbangan ini penting karena akan sangat berpengaruh terhadap proses elektoral yang akan dijalani.

Tidak hanya itu, koalisi partai politik, menurut Denis Kadima dalam Journal of African Elections, juga harus mempertimbangkan kepentingan masing-masing partai politik yang menjadi anggotanya.

Partai politik yang kepentingannya tidak terakomodasi dalam proses elektoral koalisi bisa saja berubah menjadi lawan politik. Meskipun hanya satu atau dua partai politik yang kepentingannya tidak terakomodasi, dampak yang ditimbulkan tetap besar. Satu atau dua partai politik yang berubah menjadi lawan dapat bergabung dengan koalisi politik yang menjadi lawan. Akibatnya, kekalahan dalam proses elektoral bisa menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan.

Lebih lanjut, sebagaimana dikutip dari Encyclopedia of Government and Politics, pembentukan koalisi partai politik seperti Koalisi Indonesia Bersatu sebelum Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden dapat memengaruhi jalannya pemerintahan suatu negara setelahnya. Fragmentasi dalam parlemen dan kabinet bisa saja terjadi akibat persaingan tidak sehat yang terjadi ketika dua koalisi yang sebelumnya saling melawan menjadi satu dalam pemerintahan.

BANGKIT ADHI WIGUNA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus