Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAK ada yang abadi dalam diri manusia, tak terkecuali Presiden Abdurrahman Wahid. Meski sehari-hari terkesan sebagai pemimpin yang kukuh mempertahankan pendapat bahkan cenderung tak bisa didebat, ada juga saatnya dia mengalah.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo