Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu korban erupsi Gunung Marapi, Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife, menghembuskan napas terakhirnya pada Ahad, 17 Desember 2023 sekitar pukul 17.45 WIB. Mahasiswi Politeknik Negeri Padang (PNP) itu dievakuasi pada 4 Desember lalu, sehari setelah erupsi terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Zhafirah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat M. Djamil Padang karena mengalami luka bakar sampai 70 persen. Dosen PNP Yudythia Wimeina mengatakan, korban telah dibawa ke rumah duka di daerah Belimbing, Padang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama menjalani perawatan medis, Ife sempat sadar dan bisa diajak berkomunikasi. Namun, menjelang kepergiannya, ia mengalami kondisi yang kritis. "Sebelum meninggal sempat kritis," kata Yudythia kepada Tempo pada Ahad malam, 17 Desember 2023.
Pada hari erupsi terjadi, korban sempat mengirimkan video dan pesan suara kepada keluarganya. Ia meminta tolong pada keluarga agar diselamatkan dari bencana tersebut.
Akhirnya, mahasiswi D3 Teknik Sipil PNP itu berhasil dievakuasi oleh prajurit TNI Prada Muhammad Arifin sekitar pukul 2 dini hari dan dibawa turun dengan cara digendong.
Sebelumnya, keempat belas mahasiswa PNP korban erupsi Gunung Marapi telah dievakuasi pada 6 Desember 2023. Delapan di antaranya meninggal dan enam orang selamat. Kini, total korban mahasiswa PNP yang meninggal menjadi sembilan orang.
Secara keseluruhan, total korban meninggal dalam peristiwa erupsi Marapi adalah 24 orang dari 75 orang pendaki yang terdaftar.