Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Megawati Minta Kadernya Tak Berpolitik Jika Hanya untuk Cari Uang Lewat Korupsi

Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri meminta agar para politisi dan kader partainya belajar tentang kehidupan dari alam sekitar, seperti binatang.

24 Maret 2021 | 19.31 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah Partai pembekalan Calon Kepala Daerah, yang dilakukan secara daring. Jumat 21 Agustus 2020. Foto: Istimewa.
Perbesar
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri memberikan sambutan dalam pembukaan Sekolah Partai pembekalan Calon Kepala Daerah, yang dilakukan secara daring. Jumat 21 Agustus 2020. Foto: Istimewa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengimbau para kadernya tidak berpolitik hanya untuk sekadar mencari uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kalau sekadar mencari uang, akhirnya bisa salah jalan. Saya sendiri merasa sedih jika ada anggota kita kena korupsi," ujar Megawati dalam acara peluncuran buku 'Merawat Pertiwi, Jalan Megawati Soekarnoputri Melestarikan Alam' secara daring, Rabu, 24 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Presiden RI Kelima ini meminta agar para politisi dan kader partainya belajar tentang kehidupan dari alam sekitar, seperti binatang. "Misalnya, kunang-kunang, itu adalah binatang penyaring udara. Jadi kunang-kunang itu takkan mungkin hidup kalau udara tak bersih. Coba saja kalau tak percaya," kata Megawati.

Bisa pula, lanjut Megawati, belajar dari kodok yang memakan nyamuk, salah satu serangga yang bisa menjadi perantara berbagai jenis penyakit. "Kodok itu adalah petugas semprot alam. Pelihara saja kodok banyak, jentik akan dimakan kodok. Ketika mulai jadi nyamuk, akan dimakan kodok," kata Megawati.

Lebih baik lagi, tuturnya, belajar dari kupu-kupu, Daur hidup kupu-kupu dimulai dari telur, kemudian menetas berubah jadi ulat dan selanjutnya berubah menjadi kepompong. Masa kepompong akan berlangsung beberapa hari sebelum menjadi kupu-kupu kecil dan kupu-kupu dewasa. Makanannya pun bahan pilihan dan selalu membantu proses penyerbukan tanaman.

"Semuanya itu hanya binatang. Tapi filosofinya sangat tinggi. Kita ini, dikasih pikiran, malah jadi penjahat (korupsi). Mereka hatinya suci, hanya untuk melaksanakan tugas Allah SWT. Jadi pada eling (ingat) ya," kata Megawati.

Kasus terakhir kader banteng yang terseret korupsi adalah Juliari Batubara yang saat itu menjabat Menteri Sosial. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus