Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

TNI AD Klaim Lokasi Pemusnahan Amunisi di Garut Jauh dari Pemukiman

Wahyu mengatakan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan oleh tim TNI AD untuk mengungkap penyebab ledakan.

12 Mei 2025 | 20.45 WIB

Asap membumbung akibat ledakan detonator dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD di pantai Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/25/2025). ANTARA/HO-Warga
Perbesar
Asap membumbung akibat ledakan detonator dalam pemusnahan amunisi kedaluwarsa milik TNI AD di pantai Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (12/25/2025). ANTARA/HO-Warga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - TNI Angkatan Darat menyatakan lokasi ledakan yang menewaskan 13 orang dalam kegiatan pemusnahan amunisi kadaluarsa (afkir) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, berada jauh dari kawasan permukiman warga. Lokasi tersebut merupakan lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang rutin digunakan untuk penghancuran bahan peledak oleh militer.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Terkait korban sipil, perlu kami sampaikan, lahan penghancuran amunisi akfir tersebut adalah lahan milik BKSDA Kabupaten Garut yang sudah rutin digunakan untuk memusnahkan amunisi afkir dan lokasinya jauh dari pemukiman warga,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin, 12 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ledakan terjadi sekitar pukul 09.30 WIB saat jajaran Gudang Pusat Amunisi Tiga dari Pusat Peralatan TNI Angkatan Darat (Puspalad) tengah melaksanakan pemusnahan amunisi di area tersebut. TNI menyatakan bahwa sebelum kegiatan dimulai, seluruh prosedur pengamanan dan pengesahan lokasi telah dilakukan.

“Tim pengamanan sudah masuk ke pos masing-masing dan menyatakan lokasi dalam keadaan aman sebelum peledakan dilakukan,” kata Wahyu.

Proses awal pemusnahan berjalan sesuai rencana. Dua lubang peledakan digunakan untuk menghancurkan amunisi, dan keduanya meledak sempurna dalam kondisi aman. Namun, insiden terjadi saat tim hendak memusnahkan sisa detonator di lubang ketiga.

“Detonator yang tersisa dimasukkan ke lubang ketiga oleh tim penyusun amunisi. Tiba-tiba terjadi ledakan dari dalam lubang yang menyebabkan 13 orang meninggal dunia,” ujarnya.

Dari 13 korban tewas, empat di antaranya adalah prajurit TNI AD. Sementara sembilan korban lainnya merupakan warga sipil dari sekitar lokasi.

Semua korban yang meninggal dunia sudah dievakuasi ke RSUD Pamangbo untuk dilakukan tindakan selanjutnya. Selain melaksanakan penanganan terhadap para korban, kata Wahyu, upaya yang dilakukan saat ini adalah berkoordinasi dengan aparat terkait untuk mengamankan lokasi peledakan.

Wahyu mengatakan penyelidikan menyeluruh sedang dilakukan oleh tim TNI AD untuk mengungkap penyebab ledakan. Pihak TNI juga telah berkoordinasi dengan instansi terkait guna mengamankan area dan menghindari potensi bahaya lanjutan.

Dani Aswara

Alumnus Program Studi Ilmu Politik Universitas Andalas Padang ini memulai karier jurnalistik di Tempo pada 2024. Mengawalinya dengan menulis isu politik, hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus