Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meyakini pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK saat ini telah berhasil menghapuskan hampir sekitar 99% praktik kecurangan yang dulu biasa terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dulu praktik kecurangan sangat sistemik dan terstruktur, namun sekarang dengan UNBK yang telah berjalan empat tahun ini telah berhasil menghapus hampir 99 % praktek curang dan ketidakjujuran itu,” ujar Muhadjir di Yogyakarta Senin 25 Maret 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Muhadjir menuturkan dengan tingkat kepercayaan UNBK yang sangat tinggi dan bebas dari praktek kecurangan ini, dampaknya sangat positif. Peserta didik menjadi sangat percaya diri menjalani ujian yang digelar. “Siswa jadi gembira, nyaman, karena apa yang mereka lakukan itu akan mendapatkan pengakuan dari publik atau pihak yang kelak memanfaatkan hasil ujian nasional mereka,”ujar dia.
Dengan sistem UNBK saat ini, Muhadjir menuturkan variasi soal bisa dilakukan dan dibuat berbeda-beda satu sama lain. Sehingga kualitas ujian nasional pun menjadi lebih terjaga selain terpercaya. "Karena ujian nasional dijamin kejujurannya. Kami memang fokus pada kejujuran dulu, baru secara bertahap dibenahi aspek kualitas ujian nasional," ujarnya.
Mulai Senin, 25/3, kemairn sebanyak 1.524.104 murid Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengikuti Ujian Nasional.
Ujian Nasional tingkat SMK berlangsung 25 Maret hingga 28 Maret, dan mencakup mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Teori Kejuruan. Hingga 99,5 persen ujian nasional tingkat SMK dilakukan berbasis komputer.
PRIBADI WICAKSONO (Yogyakarta)