Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Moeldoko Sebut Ucapannya Dipelintir oleh Saksi Kubu Prabowo di MK

Menurut Moeldoko saksi Prabowo, Hairul Anas Suaidi, telah memelintir ucapannya. "Itu sebuah pelintiran yang ngawur," katanya.

20 Juni 2019 | 18.40 WIB

Ketua Harian TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Moeldoko (kedua kanan) dan Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto (kanan) menyaksikan aktivitas pekerja di "War Room Real Count" TKN di Jakarta, Ahad, 21 April 2019. Penghitungan sementara suara nasional melalui "war room" TKN mencapai 14,66 persen atau 119.216 dari seluruh TPS. ANTARA/Hafidz Mubarak A
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ketua Harian TKN Jokowi - Ma'ruf Amin, Moeldoko (kedua kanan) dan Sekretaris TKN Hasto Kristiyanto (kanan) menyaksikan aktivitas pekerja di "War Room Real Count" TKN di Jakarta, Ahad, 21 April 2019. Penghitungan sementara suara nasional melalui "war room" TKN mencapai 14,66 persen atau 119.216 dari seluruh TPS. ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta-Ketua Harian Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko, membantah pernah menyatakan 'dalam sebuah demokrasi kecurangan adalah hal yang wajar.' Kutipan itu sebelumnya diucapkan saksi Prabowo, Hairul Anas Suaidi, dalam sidang sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi Kamis dini hari, 20 Juni 2019.

Menurut Moeldoko, saksi telah memelintir ucapannya. "Itu sebuah pelintiran yang ngawur," kata Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Kamis siang.

Baca Juga: Saksi Kubu Prabowo Tuduh Materi Pelatihan Moeldoko - Ganjar Bias

Dalam kesaksiannya, Hairul Anas menceritakan bahwa ia perwakilan Partai Bulan Bintang yang dikirim untuk mengikuti pelatihan saksi oleh Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf. Hairul berujar salah satu materi yang dibawakan Moeldoko menyebut bahwa kecurangan adalah bagian dari demokrasi. Hairul mengatakan tak setuju dengan pernyataan Moeldoko tersebut.

Materi itu dibagikan kepada peserta dan bisa diunduh dari sebuah penyimpanan. Ahli IT itu mengaku tak nyaman dan keberatan dengan materi tersebut. Namun dia mengikuti pelatihan hingga selesai lantaran ditugasi partai.

Moeldoko pun menjelaskan konteks sesungguhnya dari pelatihan saksi yang digelar sekitar Februari tersebut. Menurut Moeldoko saat itu dia menyampaikan kepada para saksi pemilu untuk lebih waspada dan hati-hati melihat situasi. Sebab, apa saja bisa terjadi dalam sebuah demokrasi yang mengedepankan kebebasan. "Termasuk juga kecurangan, bisa terjadi. Untuk itu kalian para saksi harus bekerja sungguh-sungguh," katanya.

Simak Juga: TKN Jokowi: Saksi Prabowo Tak Meyakinkan Buktikan Kecurangan TSM

Moeldoko juga meminta para saksi untuk bersikap militan dan tidak banyak meninggalkan tempat pemungutan suara. Bahkan ia juga menegakan kepada para saksi  benar-benar memahami pekerjaan yang dilakukan penghitung suara untuk mengantisipasi kecurangan.

"Itulah, konteksnya seperti itu. Jadi tidak ada saya mengajarkan mereka untuk berlaku curang," ujar mantan Panglima TNI ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus