Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Indonesia Maju diisukan mengalami keretakan jelang kurang dari sebulan Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Sejumlah menteri pembantu Presiden Joko Widodo atau Jokowi didesuskan akan keluar dari jajaran kabinet. Bagaimana isu ini bermula dan bagaimana tanggapan Jokowi?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Awal mula munculnya isu menteri Jokowi mundur
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isu mundurnya sejumlah menteri Koalisi Indonesia Maju bermula ketika Ekonom senior Universitas Indonesia (UI) menilai Jokowi terkesan berpihak kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Seperti yang diketahui, Gibran merupakan putra sulung Jokowi. Hal itu disebut sebagai pemicu sejumlah menteri bakal hengkang.
“Insya Allah itu jadi pemicu yang dahsyat—seperti waktu Pak Ginandjar dan 13 menteri lainnya mundur di zaman Pak Harto (Presiden Kedua RI Soeharto)—karena ini secara moral, fondasinya udah rontok,” beber Faisal dalam acara Politicsl Economic Outlook 2024 yang diunggah di akun YouTube Progresif Idn pada Senin, 15 Januari 2024.
Faisal Basri menyatakan mendengar kabar bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merupakan sosok yang paling siap mundur dari kabinet Jokowi. Faisal juga mengajak masyarakat untuk membujuk mantan Managing Director World Bank itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan menteri-menteri lain untuk mundur dari kabinet Jokowi.
Di sela-sela Aksi Kamisan, Jakarta pada 18 Januari 2024, Faisal menuturkan, ada sejumlah menteri yang dapat dikategorikan sebagai teknokrat. Jika dipaksa menjalankan kebijakan yang tidak sesuai, menteri tersebut bisa melawan, bahkan keluar dari kabinet. Pihaknya mengidentifikasi sejumlah menteri yang bakal mundur, selain Sri Mulyani dan Basuki, ada juga Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia Arifin Tasrif.
“Nah, dari situ saya identifikasi ada Bu Sri Mulyani, ada Pak Basuki kan juga teknokrat. Mungkin ada beberapa lagi, mungkin Pak Arifin Tasrif,” ujar Faisal.
Politikus PDIP sebut ada lima menteri berencana mundur
Sementara itu, menurut Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Deddy Yevri Hanteru Sitorus, pihaknya mendengar kabar bahwa ada lima menteri yang berencana mundur dari Kabinet Indonesia Maju jilid II Presiden Jokowi. Selain Sri Mulyani dan Basuki, ketiga menteri lainnya yaitu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
“Itu kan nama-nama yang sudah lama diisukan,” kata Deddy saat dihubungi Tempo pada Kamis, 18 Januari 2024.
Jika pengunduran diri itu benar terjadi, menurut Deddy, bisa mengubah konstelasi politik secara drastis. Sebab, menteri-menteri tersebut dianggap sebagai penyangga dan penyokong kuat semua kebijakan dari pemerintahan Jokowi. Selain itu, kata dia, tidak mudah mencari orang untuk menggantikan menteri-menteri yang kredibel.
“Kalau itu benar dan benar-benar terjadi, menurut saya, itu tamparan keras bagi pemerintahan Jokowi dan sebagai presiden,” ucap Deddy.
Tanggapan Istana dan kementerian
Sementara itu Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, menegaskan seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju tetap solid membantu Jokowi hingga akhir masa jabatan. Ari enggan berkomentar lebih jauh terkait isu yang disebutnya sengaja dilemparkan oleh beberapa pihak bahwa ada menteri yang siap mundur atau tidak nyaman dalam pemerintahan.
“Seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya,” ujar Ari Dwipayana dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Kementerian PUPR juga ikut buka suara soal kabar mundurnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dari Kabinet Indonesia Maju Jilid II pimpinan Jokowi. Sekretaris Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah, mengatakan baru mendengar kabar tersebut dari wartawan. Selain itu, dirinya belum bertemu dengan Basuki. Menurutnya, kabar tersebut biasa terdengar di tahun politik. Yang terpenting, kata dia, kementeriannya bekerja sesuai tugas yang diberikan.
“Yang penting PU kerja, dikasih tugas kita laksanakan,” ujar Zainal saat ditemui usai rapat bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta pada Kamis.
Sumber Koran Tempo dalam laporan edisi Jumat, 19 Januari 2024, menyebut Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo berencana mengundurkan diri. Desus itu memperkencang isu mundurnya Sri Mulyani. Menurut sumber lain, salah satu pemicu keinginan Sri Mulyani hengkang adalah perselisihan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto karena anggaran pertahanan. Teranyar soal pembelian pesawat mirage 2000-5.
Yustinus Prastowo enggan menjawab pertanyaan soal isu mundurnya Sri Mulyani dari kabinet Jokowi. Pesan yang dikirim Tempo hanya dibaca dan panggilan telepon tidak dijawab. Isu ini membuat Sri Mulyani akhirnya angkat bicara. Pihaknya mengatakan ingin fokus pada tugasnya. Pihaknya juga enggan berkomentar soal kabar angin perseteruan dirinya dengan Prabowo.
“Saya bekerja aja,” kata Sri Mulyani ditemui di Istana Negera usai rapat kabinet pada Jumat, 19 Januari 2024.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut isu mundurnya sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju hanya desas-desus yang sengaja dihembuskan untuk menggoyang pemerintahan yang sudah berjalan dengan baik. Mantan Panglima TNI ini memastikan kabinet Presiden Jokowi tetap solid dan terus bekerja mengejar target pembangunan. Terlebih pemerintah memiliki program-program strategis yang harus segera diselesaikan.
“Saya mantan Panglima langsung tanggap, ngerti saya itu, ada tujuan itu. Tujuannya untuk menggoyang ini, menggoyang pemerintah, pemerintahan yang sudah baik-baik ini, merongrong dan seterusnya,” tegas Moeldoko dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, dikutip Antara.
Tanggapan Jokowi
Presiden Jokowi akhirnya juga menanggapi isu menteri-menteri akan mengundurkan diri dari kabinetnya menjelang Pilpres 2024. Menurut Jokowi, kabar tersebut merupakan hal biasa di bulan politik. Hal itu Jokowi sampaikan usai menghadiri acara Hari Lahir Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat pada Sabtu, 20 Januari 2024.
“Ya namanya bulan politik, tahun politik. Semua hal pasti akan berkaitan dengan yang bersifat politik,” kata Jokowi.
Jokowi mengklaim para menteri tetap bekerja seperti biasa meski terdapat isu tersebut. Pihaknya juga mengatakan komunikasi antara dirinya dengan para menteri tetap lancar. Kabinetnya, kata Jokowi, mengadakan rapat terbatas dan rapat internal setiap hari yang dihadiri semua atau sebagian menteri.
“Setiap hari dari pagi sampai sore. Pagi, siang, malam, rapat paripurna, rapat internal, rapat terbatas, semua enggak pernah ada jedanya,” ujar Jokowi
Saat diminta untuk memastikan bahwa kabar tersebut merupakan kabar bohong, Jokowi justru bertanya balik kepada wartawan. Dia mempertanyakan siapa yang menyebarkan isu mundur tersebut. “Ya kabarnya dari siapa? Semuanya, yang sebarin kabarnya siapa?” ujar bapak calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka itu.
HENDRIK KHOIRUL MUHID | SULTAN ABDURRAHMAN | AMELIA RAHIMA | DANIEL A. FAJRI | VINDRY FLORENTIN | KORAN TEMPO| ANTARA