Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Nadiem Sebut Industri Senang Mahasiswa Bisa Magang 3 Semester

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan pelaku industri senang dengan kebijakan mahasiswa bisa magang 3 semester.

24 Januari 2020 | 17.57 WIB

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan 4 kebijakan untuk perguruan tinggi di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 25 Januari 2020. TEMPO/Putri.
Perbesar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim meluncurkan 4 kebijakan untuk perguruan tinggi di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat, 25 Januari 2020. TEMPO/Putri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim berencana memperpanjang masa magang mahasiswa S1 menjadi tiga semester. Ia mengatakan dunia industri menyambut baik rencana ini dan bersedia menampung para mahasiswa magang itu.

Nadiem menjelaskan selama ini industri terkesan tidak tertarik dengan program magang karena durasinya yang singkat, yakni berkisar 2-3 bulan. "Kami enggak akan lakukan ini tanpa bicara dulu dengan industri. Dari semua yang kami bicarakan masalah utama mengapa industri enggak suka program magang itu jangka pendeknya," katanya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat, 24 Januari 2020.

Menurut eks bos Gojek ini, masa magang yang singkat tidak cukup bagi mahasiswa untuk mengenal jauh bagaimana dunia kerja yang sesungguhnya. Sementara bagi industri, waktu yang pendek itu tidak banyak memberikan keuntungan.

"Ketika kami membahas ini (masa magang) 5-6 bulan, itu industri matanya langsung nyala, tertarik, karena itu adalah jangka waktu di mana industri bisa mengenal mereka lebih baik dan ke depan mungkin bisa direkrut," ucap dia.

Dengan kebijakan ini, kata Nadiem, nantinya perusahaan dan perguruan tinggi akan bekerja sama mulai dari membuat kurikulum hingga rekrutmen tenaga kerja. "Perusahaan yang tadinya susah tertarik dengan KKN, dengan adanya (magang) enam bulan, hampir setahun, hampir semua industri yang saja ajak bicara matanya melek," tuturnya.

Namun program magang tiga semester ini sifatnya tidak wajib diikuti oleh setiap mahasiswa. Nadiem menjelaskan mahasiswa dibebaskan memilih apakah akan menghabiskan tiga semester itu di luar kampus atau tetap di dalam kelas.

Sedangkan bagi perguruan tinggi, pemerintah akan mewajibkan mereka untuk memberikan pilihan magang kepada para mahasiswanya. "Ini bukan pemaksaan. Kalau 100 persen mahasiswa ingin di dalam prodi, itu hak mereka. Tapi kewajiban bagi perguruan tinggi memberikan opsi tersebut," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus