Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
AHAD malam dua pekan lalu, angka pada sebuah termometer digital milik sekelompok pendaki gunung menunjuk bilangan dua derajat Celsius. Mereka terpaksa duduk merapat sembari menengadahkan tangan ke arah api unggun, berharap sedikit merasa hangat. Tapi, sayang, itu tak berhasil. Serbuan hawa dingin tetap saja dengan mudah menerobos serat kain mantel-mantel tebal yang membalut tubuh mereka.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo