Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SELEMBAR surat yang dikirim lewat faksimile diterima Rusyad Adi Suriyanto, Sekretaris Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Kamis tiga pekan lalu. Sang pengirim, Direktur Eksekutif Komite Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Komisaris Besar Anton Castilani, meminta Rusyad dan dua pakar di laboratorium ini segera terbang ke Jakarta. Tugasnya: mengidentifikasi korban Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di Gunung Salak, Bogor, sehari sebelumnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo