Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jayapura - Kepala Polda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyatakan sejauh ini belum terpantau adanya anggota Front Pembela Islam (FPI) yang datang ke Wamena, Papua. “Sampai saat ini tidak ada anggota FPI atau laskar jihad yang ke Jayapura atau wilayah lainnya di Papua,” kata Waterpauw kepada ANTARA di Jayapura, Selasa malam, 8 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pernyataan Waterpauw itu senada dengan bantahan juru bicara FPI Munarman yang mengatakan bahwa organisasinya membuka pendaftaran untuk jihad ke Wamena, Papua. "Salah," ujar Munarman melalui pesan teks, Senin, 7 Oktober 2019. Munarman mengatakan, FPI kini tengah mengumpulkan sumbangan untuk disalurkan kepada masyarakat Wamena. "Informasi yang ini yang benar, kami salurkan bantuan untuk pengungsi Wamena. Sudah tahap dua," kata dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada 5 Oktober 2019, akun Twitter @papuanise mencuit soal FPI yang akan melakukan jihad di Wamena. "The FPI is calling for a HOLY WAR in #WestPapua, after thousands Indonesian transmigranst have been evacuated from #Wamena," demikian penggalan cuitan itu.
Dalam selebaran Munarman, FPI menyebut kebutuhan pokok yang sangat diperlukan pengungsi Wamena saat ini adalah pakaian dalam wanita berukuran besar, mukena, sarung, dan pakaian dalam pria. "Maka dari itu, DPP HILMI-FPI mengajak bagi siapapun yang ingin ikut andil, bisa menghubungi nomor +62 812-8788-8377 (Habib Ali Al-Hamid) untuk informasi lebih lanjut."
Waterpauw mengatakan, sejauh ini pihaknya baru menerima laporan datangnya anggota Jamaah Tabliq ke Jayapura untuk mensyiarkan Islam di sekitar Jayapura, Sentani, dan Keerom. Rombongan dari Jakarta itu tiba di Jayapura, menumpang KM Ciremai, Selasa pekan lalu, 1 Oktober 2019. Beranggota 40 orang dipimpin H.Nasir, mereka akan berada di Jayapura selama sekitar empat bulan. “Kegiatan yang mereka lakukan seperti KKR (kebaktian kebangkitan rohani).”
Polda akan melakukan pertemuan dengan kelompok itu. “Kehadiran mereka sempat membuat warga resah," ujar Waterpauw.
Waterpauw yang menjabat Kapolda Papua kedua kalinya ketika ditanya tentang situasi kamtibmas pascakerusuhan Wamena mengaku saat ini relatif aman namun aparat keamanan TNI-Polri masih disiagakan. “Secara keseluruhan situasinya aman, termasuk di kawasan pegunungan tengah.”