Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Pemda Wajibkan Pakai Batik Ciprat, Siswa SMK di Tegal Kebanjiran Pesanan

Permintaan terhadap batik ciprat di wilayah Kabupaten Tegal saat ini sedang tinggi. Siswa SMKN 2 Adiwerna Tegal kebanjiran pesanan.

7 November 2023 | 08.14 WIB

SMKN 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal, melalui Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil pun turut andil dalam mengembangkan kain batik ciprat. Istimewa
Perbesar
SMKN 2 Adiwerna, Kabupaten Tegal, melalui Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil pun turut andil dalam mengembangkan kain batik ciprat. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan terhadap batik ciprat di wilayah Kabupaten Tegal saat ini sedang tinggi. Hal ini berkaitan dengan penetapan Peraturan Bupati Tegal Nomor 52 Tahun 2023 tentang Pakaian Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tegal yang mewajibkan penggunaan batik ciprat. Salah satu sekolah yang telah mengembangkan batik ini yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Adiwerna kecipratan untung. Sekolah itu telah mengembangkan batik ciprat sejak 2000.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Setelah penetapan regulasi tersebut, kini seluruh instansi di Tegal sibuk mencari batik ciprat. Momen ini menjadi membuat SMKN 2 Adiwerna kebanjiran pesanan hingga ratusan lembar kain batik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Guru Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Suharno mengatakan dengan banyaknya pesanan ini, para siswa bisa belajar mengaplikasikan ilmu dengan tepat sekaligus belajar soal kewirausahaan. "Kerja tim mereka juga semakin terasah karena membuat batik untuk jumlah yang besar butuh kerja tim yang solid,” ucapnya dilansir dari situs Vokasi Kementerian Pendidikan pada Senin, 6 November 2023.

Dalam menyelesaikan pesanan batik ciprat, para siswa dan guru saling bahu-membahu. Esa Nirmala, siswa Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, SMKN 2 Adiwerna mengaku senang belajar membuat batik. 

“Pas awal pembelajaran teori itu saya kesulitan, tetapi pas praktik sangat enjoy sekali. Apalagi sekarang setiap hari sibuk dengan membuat batik ciprat, semakin terasah lah kemampuan kita,” tutur Esa.

Menurut Kepala SMKN 2 Adiwerna Joko Pramono, SMKN 2 Adiwerna telah berkembang pesat dari tahun ke tahun. Meskipun pernah mengalami kekurangan peserta didik, namun sekolah tidak kehilangan akal dan terus berupaya meningkatkan kualitas. Hingga akhirnya, bisa berada di posisi sekarang ini.

“Naik turun itu pasti, karena generasi muda minatnya berbeda-beda. Upaya-upaya yang kita lakukan selama ini telah membuahkan hasil. Ini semuanya kami lakukan untuk siswa-siswi sebagai penerus masa depan bangsa,” kata Joko.

Batik merupakan salah satu kain khas dari Indonesia. Tiap helai batik memiliki motif yang menawan dan penuh makna. Di era serba maju seperti sekarang ini, perkembangan batik turut mengalami perubahan yang signifikan. Batik yang beredar di pasaran kini tidak hanya batik klasik saja, namun juga batik kontemporer. 

Batik ciprat dibuat dengan cara mencipratkan lilin ke lembaran kain. Motif yang dihasilkan pun beraneka ragam, sesuai dengan hasil cipratannya. Kini, batik ciprat telah banyak dikembangkan di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. SMKN 2 Adiwerna, melalui Jurusan Kriya Kreatif Batik dan Tekstil pun turut andil mengembangkan kain batik ciprat.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus