Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pemindahan Ibu Kota, Provinsi Kaltim Sodorkan Dua Lokasi Terpilih

Pemerintah pusat mencanangkan perlunya pemindahan ibu kota dari Jakarta dan akan diumumkan Agustus mendatang.

31 Juli 2019 | 09.19 WIB

Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis, 25 Juli 2019. Setidaknya ada 3 daerah yang menjadi bakal calon ibu kota negara, yaitu Bukit Nyuling (Gunung Mas, Kalimantan Tengah), Bukit Soeharto (Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur), dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah). ANTARA/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Foto udara kawasan Bukit Nyuling, Tumbang Talaken Manuhing, Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis, 25 Juli 2019. Setidaknya ada 3 daerah yang menjadi bakal calon ibu kota negara, yaitu Bukit Nyuling (Gunung Mas, Kalimantan Tengah), Bukit Soeharto (Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur), dan Palangkaraya (Kalimantan Tengah). ANTARA/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Provinsi Kalimantan Timur menyodorkan dua lokasi yang bisa dijadikan calon ibu kota negara pengganti Jakarta. Dua lokasi itu adalah kawasan Tahura Bukit Soeharto (Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara) dan Kelurahan Sotek (Kabupaten Penajam Paser Utara). Pemerintah pusat memang telah mencanangkan perlunya pemindahan ibu kota dari Jakarta ke wilayah lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Dibanding lokasi lainnya di Kalimantan, Kaltim mungkin memiliki potensi besar baik dari sisi geografis dan sumber daya di samping kelengkapan infrastruktur yang telah tersedia," kata Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi di Samarinda, Rabu, 31/7.

Dua lokasi yang dijagokan itu berdekatan dengan Kota Balikpapan yang infrastrukturnya cukup lengkap dan merupakan ibu kota provinsi Samarinda. Meski demikian, "Kita tentunya tidak akan melakukan upaya-upaya lobi agar dipilih menjadi lokasi ibu kota negara, karena semuanya melalui perhitungan matang dan menjadi hak pemerintah pusat," kata Wakil Gubernur.

Wakil Gubernur mengatakan bahwa penetapan lokasi ibu kota negara yang baru membutuhkan kehati-hatian dan harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.

Politisi Partai Golkar Rudi Masud berpendapat wilayah Kalimantan Timur, khususnya Penajam Paser Utara, terbilang paling siap dijadikan ibu kota negara. "Karena memang letaknya terbilang strategis dan minim kemungkinan akan terjadinya bencana," kata Rudi. Penajam Paser Utara yang berada di antara Paser, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, dan Balikpapan, kata dia, juga lebih mudah aksesnya menuju bandara dan pelabuhan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie juga menilai Kalimantan Timur merupakan wilayah yang tepat untuk memindahkan ibu kota negara. Sebagai wilayah yang berbatasan langsung, Kalimantan Utara akan mendapat keuntungan kalau ibu kota negara dipindahkan ke Kalimantan Timur. Kalimantan Utara bisa menjadi hinterland atau pemasok kebutuhan bagi ibu kota negara.

"Fungsinya sebagai pemasok dan pemenuhan kebutuhan bahan makanan pokok, energi, serta tempat produksi komoditi ekspor," kata Irianto Lambrie.

Dalam acara Penyusunan Langkah Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Jawa-Bali 2020-2024 di Surabaya, Senin, 29/7, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro menyatakan bahwa Kalimatan dipilih oleh Presiden Joko Widodo menjadi lokasi ibu kota baru.

Menurut rencana, Presiden Joko Widodo akan mengumumkan lokasi yang yang terpilih menjadi ibu kota baru ini pada Agustus mendatang.

ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus