Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pengamat Militer Sebut Ada 2 Opsi Andika Perkasa Pascapensiun

Pengamat militer Anton Aliabbas menduga Jenderal Andika Perkasa bakal terjun ke dunia politik pascapensiun. Ada dua opsi.

8 Desember 2022 | 15.00 WIB

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin upacara pelepasan Satgas Maritim Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-N/UNIFIL Tahun 2022 di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Kamis 1 Desember 2022. Dalam misi perdamaian dunia yang dipimpin Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh tersebut membawa 119 personel menggunakan kapal perang KRI Frans Kaisiepo-368 menuju Lebanon dalam rangka misi perdamaian PBB untuk mencegah timbulnya konflik bersenjata Lebanon-Israel. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Perbesar
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin upacara pelepasan Satgas Maritim Task Force (MTF) TNI Kontingen Garuda XXVIII-N/UNIFIL Tahun 2022 di Kolinlamil Tanjung Priok, Jakarta, Kamis 1 Desember 2022. Dalam misi perdamaian dunia yang dipimpin Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh tersebut membawa 119 personel menggunakan kapal perang KRI Frans Kaisiepo-368 menuju Lebanon dalam rangka misi perdamaian PBB untuk mencegah timbulnya konflik bersenjata Lebanon-Israel. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada akhir Desember 2022 akan memasuki masa pensiun. Andika bakal digantikan oleh Laksamana Yudo Margono yang telah dipilih oleh Presiden Joko Widodo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Pengamat militer Anton Aliabbas menduga Andika bakal terjun ke dunia politik pascapensiun. "Ada dua kemungkinan yang akan dilakukan Andika pascapensiun," kata dia di Jakarta, Kamis, 8 Desember 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yang pertama, kata Anton, Andika Perkasa mungkin akan menyeriusi karier politik dengan menjadi bakal calon presiden atau calon wakil presiden di Pilpres 2024.

Dalam beberapa kesempatan, kata Anton, Andika memang enggan berkomentar perihal sejumlah survei yang memasukkan namanya sebagai capres atau cawapres 2024.

Namun, kata dia, Andika memilih untuk memberi jawaban usai resmi pensiun dari TNI. Sejauh ini, Andika merupakan salah satu nama sosok berlatar militer yang mencuat selain Agus Harimurti Yudhoyono. Namanya pun sempat masuk dalam bursa capres Partai NasDem.

Adapun kemungkinan kedua, kata Anton, Andika bisa masuk ke kabinet Presiden Jokowi. Peluang ini, kata dia terbuka mengingat hubungan dan chemistry antara Jokowi dan Andika sudah terbangun sejak 2014. Saat itu Andika menjabat Komandan Paspampres.

"Pemilihan Andika menjadi Panglima TNI pun juga sedikit banyak menunjukkan kepercayaan dan kenyamanan yang dirasakan Jokowi," kata Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) itu.

Menurut dia, jika melihat dari rekam jejak hubungan keduanya, maka bisa saja Jokowi mempercayakan posisi Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) dipegang Andika.

Apalagi, saat ini jabatan tersebut juga dipegang sosok mantan Panglima TNI, Moeldoko. Mengingat posisi Kepala KSP cukup sentral, maka pos tersebut tentu saja hanya akan diisi oleh sosok yang memang mendapatkan kepercayaan (trust) oleh Jokowi.

"Dan Andika mungkin telah memenuhi prasyarat itu," ucapnya.

Posisi yang lain yang bisa saja ditawarkan ke Andika adalah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Jabatan ini juga dipegang oleh sosok yang dipercaya penuh Jokowi mengingat Kepala BIN adalah mata dan telinga presiden.

"Jika dilihat dari rekam jejak, kiprah Andika saat menangkap terduga teroris Umar Faruq pada 2002 lalu merupakan salah satu bentuk operasi intelijen yang dianggap berhasil. Jadi, untuk jabatan ini, Andika memang memiliki kompetensi memadai," kata Anton.

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa akan purna tugas pada Desember 2022 karena telah berusia 58 tahun atau memasuki usia pensiun. Menantu dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara, AM Hendropriyono itu dilantik oleh Presiden Jokowi pada 2021 saat berusia 56 tahun. 

Andika Perkasa lahir pada 21 Desember 1964 di Bandung, Jawa Barat. Ia merupakan lulusan Akademi Militer alias Akmil pada 1987 saat berusia 23 tahun.

Sejak saat itu, ia berkarier dan terus bergelut di dunia kemiliteran. Posisi pertamanya adalah sebagai Perwira Pertama Infanteri Kopassus Grup 2 selama 12 tahun.

Kemudian, ia mulai melanjutkan karier ke jajaran perwira menengah dengan menjadi Sekretaris Pribadi atau Sespri Kepala Staf Umum TNI. Ia juga sempat menjadi Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jayakarta di Jakarta dan Komandan Resor Militer (Danrem) 023 di Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara.

Profil Andika Perkasa semakin dikenal oleh publik ketika ia menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat pada November 2013. Saat itu, Andika mengalami kenaikan pangkat menjadi Perwira Tinggi Bintang Satu.

Tak lama di Dinas Penerangan, Andika dilantik menjadi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden alias Paspampres dengan pangkat Mayor Jenderal, tepat 2 hari setelah pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla pada 2014.

Perjalanan karier Andika Perkasa semakin cepat dan menanjak saat ia dilantik sebagai Panglima Kodam XII/Tanjungpura pada 2016 dan dipilih menjadi Komandan Kodiklat TNI AD pada 2018. 

Kemudian, pada akhir 2018, Andika Perkasa dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) dan diangkat menjadi Panglima TNI pada 2021.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus