Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Prabowo Kembali Ingatkan Pendukungnya Tak Lakukan Aksi di MK, Akankah Digubris?

Prabowo ingin menjaga masyarakat tetap tenang kondusif. Dia juga percaya para hakim MK akan melahirkan putusan yang adil.

22 April 2024 | 08.23 WIB

Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Perbesar
Pendukung Prabowo-Gibran dan para pendukung Anies-Muhaimin terlibat bentrokan saat menggelar aksi di area Patung Kuda, Jakarta, 19 April 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Tim Kerja Strategis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Idrus Marham, kembali mengingatkan para pendukung pasangan calon nomor urut 02 untuk tidak melakukan aksi saat Mahkamah Konstitusi atau MK membacakan putusan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (PHPU Pilpres) atau sengketa Pilpres 2024 pada hari ini, Senin, 22 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Kemarin kami sudah menerima perintah dari presiden terpilih dan mengingatkan juga kepada mereka-mereka ini sebagai tim yang ada di depan bahwa tidak boleh pendukung-pendukung 02 untuk turun aksi di jalan. Ini permintaannya, ini jelas," ujar Idrus ketika ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Ahad, 21 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Idrus mengungkap alasan mengapa presiden terpilih Prabowo Subianto melarang pendukungnya turun ke jalan. Menurut dia, Prabowo ingin menjaga masyarakat tetap tenang kondusif. Dia juga percaya para hakim MK akan melahirkan putusan yang adil.

"Kenapa presiden terpilih melarang? Ternyata di balik itu, kalau kita turun, sama saja kita tidak percaya MK. Kita harus percaya MK sebagai sebuah lembaga yang independen, yang mandiri," tuturnya.

Sementara Komandan Tim Echo TKN Prabowo-Gibran, Hinca Panjaitan, mengatakan segala proses hukum yang saat ini berjalan di MK telah ditangani oleh timnya.

"Pak Prabowo, presiden terpilih, menginstruksikan untuk tidak turun. Hal yang serupa dilakukannya tahun 2019. Jadi ini bukan kali ini. 2019 pun diminta untuk tidak turun. Hari ini pun tidak turun, berarti konsisten ini. Karena kita percaya pada MK, kita percaya pada peradilan ini," kata dia dalam kesempatan yang sama.

Prabowo imbau pendukungnya batalkan aksi apapun

Sebelumnya, massa aksi pendukung Prabowo-Gibran tetap melakukan aksi demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. Mereka tetap nekat datang meski Prabowo meminta pendukungnya untuk membatalkan rencana aksi itu.

Mereka menuntut MK menolak sepenuhnya permohonan yang diajukan oleh kubu 01 dan 03. Mereka berharap MK bisa membuat keputusan tanpa intervensi dari berbagai pihak.

Salah satu koordinator lapangan aksi ini, Irwan, menyebut, kelompoknya tetap melakukan aksi karena inisiatif sendiri. Menurut dia, permintaan Prabowo itu hanya ditujukan untuk internal tim Prabowo.

"Yang dilarang Prabowo itu mungkin internal timnya. Tapi ini murni masyarakat yang ingin memberi dukungan pada MK," kata Irwan.

Selanjutnya: Malam sebelum aksi ke jalan

Malam sebelum aksi turun ke jalan, Prabowo telah meminta para pendukungnya membatalkan rencana aksi di depan Gedung MK. Prabowo menyebut pembatalan ditujukan untuk menjaga persatuan dan kerukunan.

"Saya Prabowo Subianto meminta dengan sungguh-sungguh kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya 96,2 juta rakyat Indonesia yang telah memilih pasangan Prabowo-Gibran, untuk tidak melakukan aksi apapun di depan Gedung Mahkamah Konstitusi ataupun di tempat-tempat lain," kata Prabowo dalam keterangan videonya, Kamis malam, 18 April 2024.

Prabowo mengingatkan kepada para pendukungnya agar tidak terprovokasi oleh narasi kecurangan yang dituduhkan kepada dia dan pasangannya, Gibran. Betapa pun, menurut Ketua Umum Partai Gerindra itu, tudingan kecurangan dalam pilpres yang kini bergulir di MK merupakan tuduhan yang kejam.

Masih menurut menteri pertahanan di pemerintahan Jokowi saat ini tersebut, tuduhan kecurangan dengan menggunakan bantuan sosial (bansos) ataupun aparat penegak hukum tidak berdasar. Sebaliknya, Prabowo menilai kemenangannya bersama anak sulung Presiden Jokowi merupakan hasil kerja keras berbagai pihak.

Dia mengungkap kalau sebanyak 58 persen pemilih yang mendukung Prabowo-Gibran di pemilu yang baru lalu merasa terusik dengan tuduhan tersebut.

"Berkali-kali saya ingatkan dengan kerukunan di antara kita dengan rasa persatuan dengan kearifan dengan kesejukan Indonesia akan mencapai cita-cita bangsa," tuturnya. 

DEFARA DHANYA PARAMITHA | JOHANES MAHARSO JOHARSOYO | SAVERO ARISTIA WIENANTO | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus