Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung Wibowo menyambangi Kantor PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Jumat, 16 Mei 2025. Dalam kunjungan tersebut, Pramono meminta agar kemacetan hingga berjam-jam akibat antrean truk kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok tak terjadi lagi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pilihan editor: Akar Masalah Mahalnya Uang Pangkal Kampus Negeri
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemacetan panjang yang mengular hingga area luar pelabuhan sempat terjadi pada 17 dan 18 April lalu. "Intinya saya meminta kerja sama dengan Pelindo, jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali," kata Pramono dalam konferensi pers bersama Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono.
Pramono berujar Pelindo dan pemerintah daerah perlu melakukan upaya preventif untuk mencegah kemacetan panjang terulang di kawasan Tanjung Priok. Kemacetan tersebut, kata dia, terjadi karena menumpuknya aktivitas bongkar muat di pelabuhan utara Jakarta itu.
Pramono menyampaikan kunjungannya ke kantor Pelindo kali ini berlangsung atas undangan dari badan usaha milik negara (BUMN) bidang pelabuhan itu. Dia turut melihat beberapa fasilitas milik Pelindo yang akan digunakan untuk menanggulangi kemacetan di kawasan Tanjung Priok.
Salah satu fasilitas tersebut adalah menara kontrol yang bisa mengatasi permasalahan sistem di pelabuhan agar tak terjadi penumpukan kontainer.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengakui ada kelemahan dalam perencanaan operasi di salah satu terminal Pelabuhan Tanjung Priok. Kesalahan itu, kata dia, menjadi penyebab kemacetan parah bulan lalu. "Memang ada salah satu terminal di Tanjung Priok agak ceroboh dalam melakukan perencanaan operasi," ucap dia.
Menurut Arif, Pelindo saat ini akan melakukan kontrol kemacetan dengan menggunakan sistem reservasi atau booking system untuk bongkar muat truk kontainer. Sebelumnya, kata dia, sistem kontrol kemacetan Pelindo hanya memantau jika penumpukan sudah terjadi. Dengan booking system, Arif menyebut potensi penumpukan kontainer bisa diprediksi dalam beberapa hari sebelumnya.
Arif kemudian menyampaikan beberapa saran kepada Pramono untuk mengatasi kemacetan di Tanjung Priok. Salah satunya adalah integrasi jalan tol Cibitung-Cilincing agar truk kontainer tidak langsung memasuki jalan perkotaan dan menyebabkan macet. "Kami memohon dukungan dari Pak Gubernur," ujarnya.
Menanggapi permintaan tersebut, Pramono berujar Pemerintah Provinsi Jakarta akan mendukung usulan integrasi jalan tol dari Pelindo. "Tentunya pemerintah DKI akan memberikan support sepenuhnya untuk itu," ucap politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut.
Pilihan editor: Rupa-rupa Bursa Calon Ketua Umum PSI Lewat Pemilu Raya