Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Pramono Anung Klaim Dapat Dukungan Tokoh Publik: Walau Partainya Beda dengan Saya

Pramono Anung menyatakan mendapatkan dukungan tokoh publik, yang berada di luar PDIP.

30 Agustus 2024 | 20.20 WIB

Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno memberikan keterangan sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan rangkaian agenda yang wajib diikuti cagub dan cawagub pada Pilkada 2024 sebagai syarat mengikuti kontestasi. Tempo/Ilham Balindra
Perbesar
Calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung dan Rano Karno memberikan keterangan sebelum menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Pemeriksaan kesehatan tersebut merupakan rangkaian agenda yang wajib diikuti cagub dan cawagub pada Pilkada 2024 sebagai syarat mengikuti kontestasi. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pramono Anung mengklaim bahwa mereka telah mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh publik. Pramono Anung, merupakan bakal calon gubernur Jakarta, yang berpasangan dengan Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. Duet Pramono-Rano diusung Partai PDIP. Belakangan, Partai Hanura ikut mendukungnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Alhamdulillah baru tiga hari ini, saya mendapatkan banyak sekali dukungan dari tokoh-tokoh publik yang mereka juga akan memberikan dukungan secara terbuka, walaupun partainya berbeda dengan saya," ucapnya usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 30 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Pramono, dukungan tersebut berdasarkan faktor hubungan personal dia dengan partai lain, serta tokoh publik selama ini. Namun, ia tidak menyebut sosok yang dimaksud.

Pramono tak menampik jika PDIP memiliki suara sebanyak 14 persen di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Namun, ia merasa jumlah itu tidak cukup untuk memenangkan suara. "Yang jelas, yang utama dan terutama, kami akan mengetuk hati seluruh rakyat warga Jakarta dari hati ke hati," kata dia.

Oleh karena itu, salah satu strategi yang ia lakukan adalah merangkul semua kelompok dari warga Jakarta. Sebab, suara itu menjadi modal sosial penting yang harus dimiliki.

"Jadi tidak lagi harus bicara urusan kepartaian, tapi bagaimana seluruh warga Jakarta, karena pertarungan di Pilkada itu bukan pertarungan legislatif, bukan pertarungan partai, tapi pertarungan perseorangan mendapatkan simpati publik dari seluruh rakyat di Jakarta," kata dia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus