Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Program KKN di Perbatasan, Kementerian Pendidikan Tinggi Gandeng Kementerian Pertahanan

Lewat KKN, kampus bisa berperan sebagai pemecah masalah (problem solver) berbasis riset bagi masyarakat, industri, dan pemerintah daerah.

11 Mei 2025 | 10.35 WIB

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan. ANTARA/HO-Kemdiktisaintek
Perbesar
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan. ANTARA/HO-Kemdiktisaintek

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) tengah menggodok rencana soal pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah perbatasan dengan menggandeng Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai mitra.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Wakil Menteri Diktisaintek Fauzan bertemu dengan Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan pada Jumat, 9 Mei 2025, dengan agenda membahas potensi kerja sama serta kolaborasi dalam pelaksanaan KKN lintas kementerian. Pertemuan tersebut dihadiri Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) serta sejumlah pimpinan perguruan tinggi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“KKN seharusnya tidak hanya terbatas pada wilayah-wilayah sekitar kampus. Untuk menghadirkan kampus yang berdampak nyata bagi masyarakat, maka perluasan lokasi KKN ke daerah perbatasan sangat diperlukan,” kata Wamen Fauzan dikutip dari keterangan resmi, Ahad, 11 Mei 2025.

Program ini, menurutnya selaras dengan visi Diktisaintek Berdampak, yang mendorong kampus agar berperan sebagai pemecah masalah (problem solver) berbasis riset bagi masyarakat, industri, dan pemerintah daerah. Pelibatan mahasiswa di lapangan diharapkan tidak hanya memberikan solusi riil bagi tantangan lokal, tetapi juga memperkuat kompetensi dan wawasan kebangsaan mereka.

Wamenhan Donny menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, program KKN di wilayah perbatasan dapat menjadi wadah strategis untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan mahasiswa dan warga lokal.

“Pemerintah daerah pasti akan mendukung kehadiran mahasiswa. Mereka akan terbantu juga oleh program ini,” ujar Donny. Ia menambahkan wawasan kebangsaan yang dapat disinergikan melalui Kemhan menjadi nilai tambah penting dalam penguatan kedaulatan wilayah.

Kolaborasi lintas sektor ini menjadi bagian dari langkah transformasi pendidikan tinggi, menjadikan kampus sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, terutama di wilayah yang selama ini terpinggirkan.

 

Dinda Shabrina

Lulusan Program Studi Jurnalistik Universitas Esa Unggul Jakarta pada 2019. Mengawali karier jurnalistik di Tempo sejak pertengahan 2024.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus