Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Puan Maharani Ingatkan Prabowo Tidak Beli Alutsista Bekas

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan bahwa parlemen mendukung rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI.

2 Juni 2021 | 21.15 WIB

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna DPR Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 30 Maret 2020. Rapat tersebut beragendakan penyampaian pidato ketua DPR dan laporan Komisi XI mengenai hasil fit and proper test tiga Kantor Akuntan Publik (KAP) yang diajukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ANTARA/Rivan Awal Lingga
Perbesar
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan pidato dalam Rapat Paripurna DPR Pembukaan Masa Persidangan III Tahun Sidang 2019-2020 di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin, 30 Maret 2020. Rapat tersebut beragendakan penyampaian pidato ketua DPR dan laporan Komisi XI mengenai hasil fit and proper test tiga Kantor Akuntan Publik (KAP) yang diajukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). ANTARA/Rivan Awal Lingga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan bahwa parlemen mendukung rencana pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI untuk menjaga kedaulatan bangsa dan negara. Dia menilai kebutuhan alutsista TNI harus diperbarui dan dimodernisasi dengan merujuk pada rencana strategis Minimum Essential Force (MEF) yang akan berakhir pada 2024.

Namun, Puan mengingatkan agar pemenuhan kebutuhan alutsista itu harus sesuai dengan karakteristik wilayah dan kebutuhan nasional. "Harus sesuai karakteristik, potensi ancaman, dan geopolitik,” ujar Puan, Rabu, 2 Juni 2021. “Sejak peristiwa KRI Nanggala, saya minta dan usulkan agar alutsista apa yang akan kita beli bukan barang bekas."

Berdasarkan draf Perpres yang beredar, Perencanaan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan TNI untuk Renstra 2020 - 2044 mencapai USD 124 miliar atau setara dengan Rp 1.760 triliun. Rencana skema pendanaan berasal dari pinjaman luar negeri.

Dalam penjelasannya, angka sebesar Rp 1,7 kuadriliun itu ditujukan untuk beberapa hal. Untuk akuisisi Alpalhankam sebesar USD 79.099.625.314, untuk pembayaran bunga tetap selama 5 Renstra sebesar USD 13. 390. 000.000, dan untuk dana kontijensi serta pemeliharaan dan perawatan Alpalhankam sebesar USD 32.505.274.686.

Dijelaskan pula Renbut itu telah teralokasi sejumlah USD 20.747.882.720 pada Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah Khusus Tahun 2020-2024. Sedangkan sisanya sebesar USD 104.247.117.280, akan dipenuhi pada Renstra Tahun 2020-2024.

Kementerian Pertahanan sampai saat ini belum mengonfirmasi anggaran tersebut. Penjelasan mengenai jenis alustista yang akan dibeli juga belum dijelaskan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut rencana pengadaan alutsista tersebut masih digodok bersama Bappenas, Kementerian Keuangan dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya. Yang jelas, ujar dia, modernisasi alutsista urgen dilakukan.

"Banyak alutsista kita sudah tua dan sudah saatnya memang mendesak harus diganti, kebutuhan-kebutuhan itu sangat penting agar kita siap menghadapi dinamika lingkungan strategis yang berkembang dengan sangat pesat," ujar Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan pada Rabu, 2 Juni 2021.

DEWI NURITA

Baca Juga: Lika Liku Proses Pembelian Alutsista

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus