Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
INFOJABAR-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menargetkan sebanyak 100 ribu eksportir hadir di Jabar pada tahun depan. Hal ini disampaikannya saat meresmikan Kampus UMKM Shopee Ekspor di Kota Bandung, Kamis 5 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ridwan berharap, kampus tersebut dapat menjadi lokomotif pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Jabar mengekspor produknya. "Saya sangat berbahagia. Di sini revolusi ekspor dimulai. Kenapa revolusi ekspor? Karena bisnis rumahan itu sebenarnya bingung mau jualan ke luar negeri karena terkesan rumit dan harus perusahaan besar. Sekarang tidak. Bisnis skala kecil atau rumahan sekarang bisa ekspor," ujar Ridwan Kamil berdasarkan rilis resmi tim Humas Jabar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, Ridwan juga menitipkan agar dapat membantu pelaku UMKM untuk mempersiapkan produknya go digital dan go global. Nantinya, pelaku UMKM akan dibimbing mengurus administrasi ekspor, memotret produk, dan teknik pergudangan.
“Dikasih tahu teknik pergudangannya, dikasih tau petanya, Singapura untuk apa Filipina untuk apa. Sehingga betul-betul dimudahkan jadi citra ekspor perusahaan besar sudah lewat. Sekarang adalah perusahaan kecil-kecil bisa menguasai dunia,” katanya.
Saat ini, kata dia, sudah ada 10 ribu produk UMKM yang sedang disiapkan untuk ekspor. “Hari ini sudah ada 10 ribu produk yang akan difasilitasi untuk ekspor. Saya targetkan juga ke Kampus Shopee ini, tahun depan 100 ribu eksportir dari Jabar melalui fasilitas ini,” katanya.
Selain itu, Ridwan mengatakan akan ada satu laptop untuk satu desa. Laptop tersebut nantinya disimpan di balai desa dan dapat digunakan pelaku UMKM untuk memasarkan produknya. “Ada sekitar 5.000 desa yang akan dikasih satu desa satu laptop. Jadi nanti warga desa yang jauh dari kota ini tinggal datang ke balai desanya mengakses digital nanti didaftarkan secara digital produknya,” ujarnya.
Dengan demikian, bisa menjadikan ekonomi digital di Jabar itu merangkak. Tidak hanya di kota, tetapi juga di desa. Terlebih, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar sedang mempersiapkan kurikulum digital untuk SMK. "Anak-anak SMK harus menguasai digital, karena selama pandemi digital itu sebuah keharusan,” katanya.
Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Christin Djuarto mengatakan, Kampus UMKM Shopee Ekspor bisa mewadahi produk untuk go digital dan go global. Semua fasilitas yang terdapat di kampus dapat diakses pelaku UMKM Jabar secara gratis. Semua fasilitas gratis untuk UMKM Jabar dalam mengelola toko secara online. Sampai pojok foto dan live streaming bisa digunakan oleh UMKM Jabar.
Christin juga menyebut, kampus UMKM Jabar ini mempunyai keunggulan training room demi meningkatkan kualitas produk. Dia berharap, di tahun depan mampu mencetak 100 ribu eksportir dari Jabar dan bisa langsung mendunia. “Kita juga sedang menyusul program kurikulum vokasi Shopee di Jabar dan operasional digital itu seperti apa. Kita akan menuju 400 guru dan menyebarkan lagi ke ribuan siswa di Jabar,” katanya.(*)