Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Saat Megawati Sebut Susi Pudjiastuti dan Risma Pejabat Preman

Megawati memuji Susi Pudjiastuti dan Tri Rismaharini yang menurut dia tegas dalam menata lingkungan. Megawati menyebut keduanya pejabat preman.

28 April 2018 | 17.50 WIB

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memberikan potongan tumpeng kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dalam acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta 10 Januari 2015. Peringatan ini mengangkat tema "Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat". TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, memberikan potongan tumpeng kepada Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, dalam acara HUT PDIP ke-42 di Kantor DPP PDIP, Jakarta 10 Januari 2015. Peringatan ini mengangkat tema "Berjuang Untuk Kesejahteraan Rakyat". TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan presiden Megawati Soekarnoputri mengatakan, dalam hal mengelola lingkungan, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bisa dikatakan pejabat preman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Megawati yang merupakan Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia itu berujar di mobil dinas Risma isinya bukan baju bagus atau peralatan kecantikan, melainkan sekop, cangkul, sepatu booth, sarung tangan dan sebagainya. “Apa itu bukan preman coba,” kata Megawati saat menjadi pembicara Sarasehan Peraih Kalpataru di Rumah Dinas Wali Kota Surabaya, Sabtu, 28 April 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sarasehan Peraih Kalpataru merupakan bagian dari kegiatan Festival Jaga Bhumi di Surabaya selama dua hari. Selain Susi Pudjiastuti, sarasehan itu dihadiri pula oleh sejumlah bekas pejabat, antara lain Menteri Lingkungan Hidup di era Megawati, Sonny Keraf, mantan Menteri Pertanian M. Prakosa dan mantan Gubernur Jawa Timur Imam Utomo.

Menurut Megawati, Risma tegas dalam menata lingkungan, sehingga hasilnya bisa dirasakan warga Surabaya sekarang. Selain kebersihan kota terjaga, juga tanaman-tanaman seisi kota terasa rindang. Risma juga menata saluran agar dapat meminimalisir banjir. “Mbak Risma saya lihat sering ngamuk-ngamuk (kalau di lapangan), tapi saya bilang itu siip (bagus),” katanya.

Sedangkan terhadap Susi, Megawati mengaku sering disindir mengapa bergaul dengan Susi. Padahal Susi punya tato di kakinya. Di sisi lain, kata Megawati, Susi juga sering menyampaikan bahwa ada pihak-pihak yang kurang suka dia dekat dengan Megawati.

“Saya bilang ke Bu Susi, sudahlah Bu, ndak usah didengerin. Mungkin mereka iri. Memangnya kenapa kalau saya bersahabat dengan Bu Susi, apa tidak boleh? Bu Susi dan saya itu sama-sama preman juga, cuma bedanya Bu Susi bisa menyelam saya tidak,” kata Megawati berseloroh.

Dalam sambutannya, Megawati antara lain berharap para peraih kalpataru bisa mencarikan solusi terhadap daerah-daerah yang lingkungannya belum bagus. Megawati mencontohkan wilayah Nusa Tenggara Timur yang sering dilanda kekeringan. “Coba para peraih kalpataru ikut mencarikan solusi bagaimana dengan saudara-saudara kita yang di NTT, mulai dari mana,” kata Megawati.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus