Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Nusa

Sakit, Satu Warga Terdampak Banjir di Solo Meninggal Saat Mengungsi

Seorang warga yang terdampak banjir Solo meninggal saat berada di pengungsian. Lurah sebut Tamrin meninggal karena sakit tua.

18 Februari 2023 | 11.30 WIB

Sejumlah warga terdampak banjir di Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo, mulai kembali dari tempat pengungsian setelah banjir berangsur surut, Sabtu, 18 Februari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Perbesar
Sejumlah warga terdampak banjir di Kelurahan Joyotakan, Serengan, Solo, mulai kembali dari tempat pengungsian setelah banjir berangsur surut, Sabtu, 18 Februari 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah seorang warga terdampak banjir di Solo, Tamrin, 85, meninggal saat mengungsi di Pendapa Kelurahan Kedunglumbu, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Jumat, 17 Februari 2023. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Lurah Kedunglumbu, Enny Susilowati saat ditemui awak media di kantor kelurahan setempat, Sabtu, 18 Februari 2023, membenarkan hal itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Enny menuturkan Tamrin yang merupakan warga RT 1/RW 1, Kedunglumbu, diketahui meninggal pada Jumat petang sekitar pukul 18.00 WIB.  "Memang saat ikut mengungsi ke Pendapa sini (Kamis, 16 Februari 2023) Pak Tamrin sudah dalam kondisi gerah sepuh (sakit karena lanjut usia)," kata Enny. 

Ia memastikan kedatangan warga yang mengungsi ke Pendapa Kelurahan Kedunglumbu, termasuk Tamrin, sejak awal langsung mendapatkan penanganan. 

"Malam itu (Kamis, 16 Februari 2023) semua sudah siaga. Saat warga datang sudah ada tim dari PMI yang memeriksa kondisi kesehatan warga yang mengungsi. Tercatat ada dua warga lansia, salah satunya beliau (Tamrin). Dan selama di sini kondisi warga memang kita pantau terus. Untuk makan dan pemeriksaan kesehatan pengungsi tidak ada masalah," katanya. 

Sebelum Tamrin diketahui meninggal, Enny mengatakan sebelumnya bahkan ia sempat mengontrol kondisi warganya itu pada Jumat sore. 

"Sorenya saya sempat mengecek kondisi Pak Tamrin dan memang waktu itu kondisinya sudah agak drop. Saya juga sempat menanyakan ke keluarganya. Lalu jam 6 lewat sedikit, selepas salat magrib, baru saja selesai salam, saya diberitahu Pak Tamrin meninggal," katanya. 

Jenazah Tamrin pada Jumat malam itu kemudian dipindah dan disemayamkan di PAUD Mawar Kedunglumbu, di depan kantor kelurahan setempat. 

Lebih lanjut Enny mengatakan prosesi pemakaman akan dilangsungkan Sabtu siang ini. Rencananya jenazah Tamrin akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Danyung, Grogol, Sukoharjo. 

"Prosesi pemakaman juga akan ditangani pemerintah, termasuk ada bantuan juga dari Pak Wakil Wali Kota (Teguh Prakosa)," katanya.

Pantauan Tempo di Kelurahan Kedunglumbu, Sabtu pagi, air sudah surut dan warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. 

"Sebagian warga memang sudah ada yang kembali ke rumah sejak tadi malam (Jumat) karena air sudah surut, sebagian lagi baru hari ini tadi pagi," katanya. 

Sebelumnya saat banjir terjadi pada Kamis, 16 Februari 2023 lalu, warga Kedunglumbu yang terdampak banjir terpaksa mengungsi ke sejumlah tempat di antaranya pendapa kelurahan, Gereja Sangkrah, dan Loji Wetan. 

"Warga yang kemarin mengungsi di pendapa ada sekitar 100 orang, di Gereja Sangkrah sekitar 100 orang dan di garansi Loji Wetan sekitar 80 orang. Lalu ada lagi di Masjid Muslikhin ada sekitar 75 orang, jadi totalnya sekitar 400 warga. Untuk wilayah Kedunglumbu ini ada lima dapur umum yang kami buka untuk warga yang mengungsi," katanya. 

 

Juli Hantoro

Juli Hantoro

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus