Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Satgas Evaluasi Temuan Strain Virus Baru Covid-19 Asal Inggris

Pemerintah mengaku sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19.

3 Maret 2021 | 08.22 WIB

Vaksinasi Covid-19 untuk lansia di SDN 09 Pagi Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 2 Maret 2021. TEMPO/Lani Diana
Perbesar
Vaksinasi Covid-19 untuk lansia di SDN 09 Pagi Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 2 Maret 2021. TEMPO/Lani Diana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan akan melakukan monitoring dan evaluasi terkait temuan strain virus baru Covid-19, B117 asal Inggris, di Indonesia. Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut pemerintah telah melakukan penjagaan di pintu masuk Indonesia dengan surveilans terhadap pelaku perjalanan internasional.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Saat ini pemerintah sudah melakukan surveilans kedatangan dari luar negeri untuk mencegah masuknya strain Covid-19 di pintu masuk Indonesia. Selanjutnya merupakan tanggung jawab kita semua mencegah penularan terjadi di masyarakat dengan disiplin melakukan protokol kesehatan," kata Wiku dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu, 3 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wiku mengklaim, dalam menetapkan kebijakan pelaku perjalanan internasional, pemerintah selalu berusaha adaptif dengan situasi dan kondisi yang ada, termasuk perubahan kebijakan jika diperlukan. Saat ini upaya yang akan dilakukan ialah untuk mencegah penularan strain virus baru di tengah-tengah masyarakat.

Untuk itu, masyarakat diminta tidak memandang vaksin sebagai solusi mutlak mengatasi pandemi. Meskipun vaksin memang dapat menyelamatkan nyawa, namun perubahan perilaku harus menjadi pondasi utama menghentikan penularan virus Covid-19 di Indonesia.

Ia meminta semua pihak waspada karena berdasarkan analisa terakhir dari World Health Organization (WHO), menyebutkan adanya kenaikan kasus di Amerika, Asia Tenggara, Eropa dan Mediterania Timur. Padahal, seminggu sebelumnya WHO menyatakan bahwa infeksi baru Covid-19 telah turun di seluruh dunia selama enam pekan berturut-turut atau pertama kalinya penurunan berkelanjutan sejak pandemi dimulai.

"Besar kemungkinan kenaikan kasus global ini terjadi karena disiplin protokol kesehatan di banyak negara mulai mengendur karena terlena dengan kedatangan vaksin Covid-19," tutur Wiku.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus