Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas. Hanya saja, pencapaian vaksinasi untuk difabel belum mencapai target.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Koordinator Jaringan Kawal Jawa Tengah Inklusi atau Jangka Jati, Fatimah Asri mengatakan kurangnya penyerapan vaksinasi kepada kelompok penyandang disabilitas karena terbatasnya aksesibilitas dan muncul ketakutan di dalam diri difabel. "Masih ada yang khawatir efek samping vaksinasi," kata Fatimah dalam keterangan tertulis pada Selasa, 10 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Beberapa kekhawatiran yang muncul akibat hoax vaksinasi Covid-19 antara lain, takut memperparah kondisi disabilitas hingga fatal. "Mereka termakan hoax atau informasi yang salah," ucapnya. Penyandang disabilitas juga terhambat dalam mengakses lokasi vaksinasi yang umumnya terpusat di satu titik.
Ketua Umum Persatuan Tunanetra Indonesia atau Pertuni, Aria Indrawati membenarkan dua alasan yang merintangi pencapaian vaksinasi untuk penyandang disabilitas. Menurut dia, tak sedikit difabel Netra yang termakan informasi keliru. "Sebab itu, harus ada sosialisasi informasi yang benar-benar terakses dan sampai kepada penyandang disabilitas," katanya.
Kepala Sekolah Luar Biasa atau SLB 09, Sunter Agung, Jakarta Utara, Narno menyampaikan hambatan penyerapan vaksinasi karena tiga hal. "Pertama, peserta vaksinasi -baik pendamping atau orang tua anak berkebutuhan khusus, dan anak tersebut menolak divaksin," katanya.
Kedua, orang tua atau pendamping mau divaksin, namun anak berkebutuhan khusus tak mau divaksin. Ketiga, anak berkebutuhan khusus mau divaksin, tapi orang tua atau pendamping menolak.
Dalam diskusi kelompok terfokus yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Jumat, 13 Agustus 2021, Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia mengimbau penyandang disabilitas jangan takut tidak dilayani saat datang ke sentra vaksinasi dan fasilitas layanan kesehatan. "Difabel yang datang mencari layanan kesehatan tidak boleh ditolak, petugas wajib melayani," kata Angkie.
Menurut dia, tersedia 225 ribu dosis vaksin Covid-19 untuk penyandang disabilitas. Vaksin Sinopharm itu marupakan hibah dari pemerintah Arab Saudi. Vaksin tersebut akan disalurkan kepada penyandang disabilitas yang berada di wilayah risiko tinggi Covid-19.
Baca juga:
Ratusan Ribu Vaksin Covid-19 untuk Difabel, Begini Cara Mendapatkannya