Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Politik

Sebelum Lockdown, Wali Kota Tegal Sudah Minta Izin Ganjar

Wali Kota Tegal mengatakan sudah meminta izin kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelum memutuskan lockdown.

27 Maret 2020 | 06.25 WIB

Petugas melakukan pengalihan jalur saat penutupan sebagian jalan protokol Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin dinihari, 23 Maret 2020. Pemkot juga mencegah adanya kerumunan massa di jalan untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA/Oky Lukmansyah
Perbesar
Petugas melakukan pengalihan jalur saat penutupan sebagian jalan protokol Kota Tegal, Jawa Tengah, Senin dinihari, 23 Maret 2020. Pemkot juga mencegah adanya kerumunan massa di jalan untuk mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA/Oky Lukmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono, mengatakan sudah berbicara dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait kebijakan lockdown lokal yang ia terapkan di Kota Bahari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Saya sudah matur sama Pak Gubernur bahwa ada local lockdown demi kebaikan,” kata Dedy Yon ketika dihubungi pada Kamis, 26 maret 2020. Komunikasi tersebut juga ia lakukan ketika akan menutup sejumlah tempat keramaian di Kota Tegal pada pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selama masa lockdown itu, Dedy menyebut, setiap pintu masuk Kota Tegal akan ditutup menggunakan road barrier beton. ”Pakai beton beratnya 2 ton. Tak usah dijaga, aman tidak mungkin digeser,” ujarnya. Menurut dia, penutupan tidak berlaku untuk jalan provinsi dan nasional.

Dedy mengatakan, kebijakan itu ia tempuh karena sebentar lagi memasuki musim mudik Lebaran 2020. Dia khawatir, banyak orang yang akan masuk Kota Tegal saat hari raya tersebut. Meski Dedy mengklaim, tak banyak warganya yang merantau ke lain daerah.

Dia menyebut, justru warga Kabupaten Tegal yang banyak bekerja di DKI Jakarta dan Jawa Barat atau daerah lain dibanding wilayahnya. Dedy meminta dalam beberapa bulan ke depan warga Kabupaten Tegal tak berkunjung ke Kota Bahari tersebut.

Namun, selama masa lockdown itu, warga Kota Tegal yang kembali akan melalui sejumlah mekanisme. “Harus kami periksa dulu. Saya tidak mau sembarangan menerima walaupun orang asli Kota Tegal. Kami tidak tahu membawa virus apa tidak,” katanya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus