Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, memiliki kesan tersendiri terhadap mendiang Abdul Malik Fadjar. Menurut Anwar, almarhum merupakan sosok pejuang pendidikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anwar menuturkan berkat ketekunannya Abdul Malik bisa membangun Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi salah satu universitas swasta terkenal dan diperhitungkan di Indonesia. "Yang tidak hanya megah dan indah tapi juga maju dan modern," katanya dalam keterangan tertulis, Senin, 7 September 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menilai sebagian besar dari pendiri dan pengelola perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah banyak terinspirasi oleh Abdul Malik yang berhasil mendirikan Universitas Muhammadiyah Malang. Salah satu pesan almarhum yang Anwar ingat adalah jika mau mengurus dan mau memajukan perguruan tinggi harus tekun dan sungguh-sungguh.
"Beliau itu saya lihat sangat tidak suka kepada rektor yang senang berjalan-jalan dan tidak betah di kampus," ucap Ketua PP Muhammadiyah itu.
Selain itu, kata Anwar, keputusan Presiden BJ Habibie menunjuk Malik menjadi Menteri Agama pada 1998-1999 dan saat Presiden Megawati Soekarnoputri mengangkatnya menjadi Menteri Pendidikan Nasional pada 2001-2004 tidak terlepas dengan keberhasilannya memajukan universitas yang dipimpin.
Menurut Anwar, kiprah Malik di Muhammadiyah juga berhasil melahirkan kader-kader muda yang tangguh dan handal. "Prof. Dr. Muhadjir Effendi yang sekarang Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan adalah salah seorang kader dan anak didiknya," tuturnya.
Abdul Malik Fadjar menghembuskan nafas terakhirnya di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta, pukul 19.00 WIB di usia 81 tahun. Sebelumnya ia adalah salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).