Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Sekolah Rakyat Butuh 8 Hektare Lahan untuk Menampung 1.000 Siswa

Mensos Saifullah Yusuf hari ini menggelar rapat soal sekolah rakyat bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti; Menkeu Sri Mulyani; dan

30 April 2025 | 16.11 WIB

Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, 10 Maret 2025. Tempo/Eka Yudha Saputra
Perbesar
Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, 10 Maret 2025. Tempo/Eka Yudha Saputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sekolah rakyat membutuhkan lahan seluas 8 hektare yang menampung 1.000 siswa untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Di dalam bangunan itu juga nanti ada perumahan guru, tempat olahraga dan sarana-sarana lainnya,” kata pria yang disapa Gus Ipul di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 30 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hari ini Mensos menggelar rapat ihwal sekolah rakyat bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti; Menteri Keuangan Sri Mulyani; dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo. Mereka melaporkan progres sekolah rakyat kepada Presiden Prabowo Subianto. 

“53 titik ini terus dilakukan pematangan bahkan sudah mulai penyediaan sarana-prasarana. Apakah bangku, kursi, tempat tidur siswa dan lain sebagainya,” ucap Gus Ipul. 

Ia mengatakan sudah ada hampir 300 kabupaten, kota, dan provinsi yang mengusulkan pembentukan sekolah rakyat di daerah mereka. Namun, Kemensos dan Kementerian PU akan melakukan survei terlebih dahulu kesiapan mereka untuk menambah 53 titik yang sudah siap pada Juni 2025. 

“Mungkin 70 atau mungkin juga 80, dan mungkin juga bisa 100, tergantung nanti dalam dua minggu ke depan ini,” katanya. 

Selain sarana dan prasarana, pemerintah juga telah memetakan guru dan kepala sekolah yang akan mengajar di sekolah rakyat. Kemensos, kata Gus Ipul, juga sudah memetakan calon siswa yang bisa belajar di sekolah rakyat. 

“Mereka adalah anak-anak yang berada di desil 1, miskin ekstrim atau miskin,” katanya.

Desil adalah pengelompokan rumah tangga dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) oleh Kemensos berdasarkan tingkat kesejahteraan mereka. Desil menunjukkan posisi relatif rumah tangga dalam skala 1-10.  Desil 1 mewakili rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah. Sedangkan Desil 10 rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan tertinggi.

Untuk memverifikasi Desil 1, Gus Ipul mengatakan jajarannya akan mengunjungi rumah orang tua calon siswa dan memastikan kesanggupan belajar di sekolah rakyat.

Sebelumnya, Gus Ipul mengatakan 53 Sekolah Rakyat dipastikan siap untuk memulai tahun ajaran perdana pada Juli 2025.

Eka Yudha Saputra

Alumnus Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Bergabung dengan Tempo sejak 2018. Anggota Aliansi Jurnalis Independen ini meliput isu hukum, politik nasional, dan internasional

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus